Pemkot Surabaya Minta Maaf Ada Logo PDIP di Program TV GURUku

CNN Indonesia
Rabu, 09 Sep 2020 15:25 WIB
Kepala Dinas Pendidikan Kota Surabaya, Supomo mengatakan terjadi kelalaian saat menyampaikan materi pembelajaran di program GURUku yang disiarkan SBO TV.
Dinas Pendidikan Kota Surabaya meminta maaf muncul lambang PDIP dalam acara GURUku untuk kelas 1 SD yang disiarkan SBO TV. Ilustrasi (CNN Indonesia/ Adhi Wicaksono)
Surabaya, CNN Indonesia --

Dinas Pendidikan Kota Surabaya meminta maaf terkait tayangan video pembelajaran sekolah dasar (SD) GURUku SBO TV, yang menampilkan lambang banteng PDI-Perjuangan (PDIP) saat penyampaian materi sila ke-4 Pancasila.

Kepala Dinas Pendidikan, Supomo mengatakan pihaknya melakukan kesalahan teknis dan tak teliti ketika menyiapkan materi. Ia mengklaim tak ada faktor kesengajaan memasukkan unsur politik dalam video tersebut.

"Saya mohon maaf atas nama Dispendik karena kemarin ada salah satu guru kami waktu mengajar terjadi kesalahan nge-klik atau input data," kata Supomo, saat menggelar jumpa pers, Rabu (9/9).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Supomo mengaku sudah melakukan klarifikasi kepada guru yang ada dalam video tersebut, yakni Afita Nurul Aini. Berdasarkan keterangan Afita, tak ada kesengajaan dalam menampilkan lambang PDIP.

"Setelah kami kemarin klarifikasi pemeriksaan terhadap Bu Fita, menurut pengakuannya tidak ada sedikitpun kesengajaan," ujarnya.

Supomo menjelaskan Afita merupakan guru pengganti yang baru tampil pada program tersebut. Meski begitu, Afita telah melalui proses seleksi Dispendik dan dinilai memiliki kapasitas untuk tampil dalam acara itu.

Materi yang disampaikan Afita, kata Supomo, juga bersumber dari buku pembelajaran resmi. Hanya saja dalam penyampaian guru diperkenankan melakukan improvisasi.

Ia mengklaim kesalahan terjadi lantaran Afita hanya memiliki waktu yang singkat untuk menyiapkan materi tersebut ke dalam slide. Menurutnya, yang bersangkutan saat itu juga tidak dalam konsentrasi penuh.

"Beliau belum pengalaman mencet-mencet dan tidak konsentrasi akhirnya terjadi," katanya.

Lebih lanjut, Supomo mengatakan pihaknya memastikan bahwa Afita tak memiliki hubungan atau relasi dengan organisasi politik manapun. Keluarganya juga merupakan pedagang di Jombang, Jawa Timur.

Atas kejadian ini, Supomo mengatakan pihaknya bersama SBO TV akan melakukan evaluasi. Salah satunya yakni tidak akan menyiarkan secara langsung program tersebut dan menggantinya menjadi siaran tunda.

"Sebelum ditampilkan kami bisa melakukan koreksi terhadap materi yang sudah direkam itu," ujarnya.

Sementara itu, Afita, yang merupakan Guru SDN Tembok Dukuh IV Surabaya, telah mengakui kelalaiannya. Ia tak sengaja menampilkan gambar yang tak sesuai dengan materi.

"Kemarin saya melakukan kelalaian tanpa saya sengaja, saya memasukkan gambar yang tidak seusai dengan materi yang saya ajarkan," kata Afita.

Afita mengatakan penyusunan materi itu dilakukannya dalam waktu yang singkat dan mepet. Ia pun baru dipilih sebagai guru pengganti dan baru bertugas pada minggu pertama.

"Saya kurang konsentrasi kurang teliti sehingga gambar yang dimasukkan salah. Tidak ada sengaja dan motiv lain," ujarnya.

Afita menyampaikan permohonan maaf kepada para siswa dan warga, khususnya di Kota Surabaya, yang telah menyaksikan kelalaiannya di program tersebut.

"Mohon maaf kepada masyarakat secara luas yang sudah menyaksikan saya di live streaming dan live TV," katanya.

Ilustrasi bendera PDIP. CNN Indonesia/Bisma SeptalismaIlustrasi bendera PDIP. CNN Indonesia/Bisma Septalisma

Kerja Sama

Di sisi lain, perwakilan SBO TV, Wawan Andrianto mengatakan Program GURUku adalah bentuk kerja sama Dispendik Surabaya dan pihaknya untuk memfasilitasi kegiatan pembelajaran guru dan siswa yang terhalang saat pandemi Covid-19.

Wawan mengatakan pihaknya berperan sebagai stasiun TV yang memberikan slot kepada Dispendik Surabaya, dengan durasi selama 3 jam setiap harinya. Namun, untuk konten materi hak itu merupakan wewenang Dispendik.

"Tapi untuk konten pembelajaran, materi, itu draftnya penyaji dan Dinas Pendidikan Kota Surabaya," kata Wawan.

Wawan menyebut pihak SBO TV telah melakukan evaluasi pascasiaran langsung itu. Mereka menyunting video tersebut dan menutup logo PDIP dengan lambang banteng yang semestinya. Video yang sudah diperbaiki itu kemudian diunggah di akun youtube resmi mereka.

"Kita coba untuk segera klarifikasi di akun resminya kami di youtube, sedangkan yang beredar di luar bukan dari akun SBO TV," ujarnya.

Sementara itu, Ketua DPC PDIP Surabaya, Adi Sutarwijono belum mau berkomentar tentang viralnya cuplikan video program pembelajaran SD, GURUku di SBOTV, yang menampilkan lambang banteng PDIP saat materi Pancasila.

"Sebentar, saya mau komentar kalau sudah dijelaskan (Dinas Pendidikan Kota Surabaya). Nanti tunggu jumpa pers mereka ya," kata Awi, saat dikonfirmasi CNNIndonesia.com, Rabu (9/9).

CNNIndonesia.com juga sudah mengonfirmasi hal ini ke Ketua Fraksi PDIP DPRD Surabaya, Baktiono. Namun yang bersangkutan tak memberikan respons.

Sebelumnya, sebuah cuplikan video seorang guru tengah menjelaskan makna sila ke-4 Pancasila viral di media sosial. Dalam video itu, lambang sila ke-4 tak bergambar banteng kurus berwarna hitam putih, yang tampil justru lambang PDIP berupa banteng gemuk bermoncong putih.

Cuplikan video itu diunggah oleh akun Twitter @chandra_ds, Selasa (8/9) pukul 12.09 WIB. Dalam cuitannya, ia menyebut bahwa video tersebut adalah potongan dari video program pembelajaran GURUku, yang disiarkan SBO TV.

"Kesalahan sangat fatal pada materi program pembelajaran GURUku untuk kelas 1 SD disiarkan @sbotv pagi ini tgl 8 September 2020. Lambang sila 4 kepala banteng tapi gambarnya lambang PDI-P," cuit akun @chandra_ds.

Unggahan @chandra_ds itu sendiri kini sudah dihapus. Namun, video itu sudah diunggah ulang di berbagai platform media sosial. Salah satunya diunggah oleh akun @_KingPurwa.

(frd/fra)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER