Partai Demokrat merasa dirugikan ketika foto spanduk Indrata Nur Bayuaji dikait-kaitkan dengan dinasti politik. Menurut Bendahara Umum Demokrat, Renville Antonio, ada pihak yang sengaja menyebarkan foto itu di medsos diiringi dengan narasi negatif.
Diketahui, Indrata Nur Bayuaji adalah keponakan dari Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). yang maju di Pilkada Kabupaten Pacitan, Jawa Timur. Foto spanduk dirinya sempat beredar luas di lini masa media sosial.
"Ya memang arahnya mereka kan begitu ya [tudingan dinasti politik] yang nyebar-nyebar itu, tapi kita bisa apa, mau protes? Kan kita mau kondusif semuanya," kata Renville saat dihubungi, Selasa (22/9).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada spanduk, tertulis bahwa Indrata Nur Bayu Aji bertekad maju di Pilbup Pacitan tempat kelahiran SBY. Ada pula kalimat yang menyatakan bahwa Indrata adalah keponakan dari SBY.
Renville , yang juga Sekretaris DPD Demokrat Jatim itu menjelaskan bahwa spanduk itu sebenarnya sudah lama terpasang. Kini sudah tidak ada lagi. Karenanya, dia merasa dirugikan jika ada yang menggunakan narasi negatif tentang dinasti politik.
"Itu memang permainan spanduk sebelumnya. Sudah lama, sejak 1 tahun lalu. Itu sekarang sudah enggak ada," ucapnya.
Partai Demokrat dan Golkar resmi mengusung ponakan Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Indrata Nur Bayu Aji di Pilkada Pacitan 2020. Ia bakal berpasangan dengan Gagarin Sumrambah.
Isu dinasti politik di Pilkada Serentak 2020 mencuat lantaran tak sedikit kerabat pejabat negara yang maju menjadi calon kepala daerah.
Sebut saja, Gibran Rakabuming Raka, putra presiden Jokowi yang maju di Pilkada Kota Solo, Jawa Tengah. Kemudian Bobby Nasution, menantu Jokowi di Pilkada Kota Medan, Sumatera Utara.
Keponakan Prabowo Subianto, Rahayu Saraswati di Pilkada Tangsel. Putri Wapres Ma'ruf Amin juga jadi calon wali kota di Pilkada Tangsel, Banten.
Putra Seskab Pramono Anung, Hanindhito Himawan Pramono maju jadi calon bupati Kediri, Jawa Timur.