Pilkada Depok, Pradi-Afifah Bantah Tak Punya Misi Lawan Covid

CNN Indonesia
Kamis, 24 Sep 2020 02:32 WIB
Pasangan Pradi Supriyatna-Afifah Alia menyiapkan Rp500 juta untuk setiap RW jika memenangkan Pilkada Kota Depok 2020.
Ilustrasi tim kesehatan khusus penanganan virus corona memberikan pelayanan kepada warga (AP/Firdia Lisnawati)
Jakarta, CNN Indonesia --

Tim pemenangan Pradi Supriyatna dan Afifah Alia di Pilkada Kota Depok, Sahat Farida menyebut pihaknya sempat menghapus strategi penanganan virus corona (Covid-19) dari 11 daftar program unggulan.

Menurut Sahat, program strategi penanganan Covid-19 telah masuk dalam beberapa program lain dari total 11 program unggulan Pradi-Afifah sebagai calon wali kota dan wakil wali kota.

"Sebenarnya dicantumin. Ada 11 konten. Cuma mungkin berdasarkan pertimbangan, itu tidak masuk. Karena udah include di isu kesehatan," ujar Sahat lewat sambungan telfon kepada CNNIndonesia.com, Selasa (22/9).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sahat menjelaskan, isu kesehatan yang dimaksud yakni gerakan masyarakat hidup sehat yang digalakkan pemerintah sebagai upaya pencegahan Covid-19. Program tersebut pasalnya juga tidak masuk dalam 11 program unggulan Pradi-Afifah.

Meski demikian, menurut Sahat, pihaknya telah telah mengalokasikan anggaran sebesar Rp500 juta setiap RW untuk program pembangunan infrastruktur maupun non infrastruktur. Alokasi anggaran tersebut nantinya juga bisa dialokasikan sebagai bantuan bagi keluarga yang terdampak secara ekonomi akibat pandemi.

Menurutnya, masyarakat hingga saat ini lebih mengeluhkan dampak ekonomi akibat Covid-19 dibanding dampak kesehatan. Sahat mengklaim pihaknya beberapa waktu lalu juga banyak menerima keluhan dari pedagang akibat penerapan jam malam di Kota Depok.

"Hari ini kan dampak yang langsung dirasakan dan langsung dikeluhkan warga soal covid bukan kesehatan tapi kesejahteraan. Mislanya di awal-awal jam malam. Kami banyak mendapat pengaduan dari pedagang. Sangat tidak adil ketika jam 6 harus gulung tikar," ujar dia.

Berdasarkan kalkulasi, jika Rp500 juta untuk setiap RW, maka mereka akan menyiapkan Rp500 miliar. Jumlah itu merupakan batas maksimal yang dapat diusulkan setiap RW, baik untuk pembangunan infrastruktur maupun non infrastruktur.

"Jadi RW berdaya lewat anggaran itu. Skemanya itu dua besaran nomenklatur program kan infrastruktur dan non infrastruktur. Nah tinggal didetailkan part infrastruktur apa saja," imbuhnya.

Dua bakal pasangan calon (Bapaslon) wali kota dan wakil wali kota Depok di Pilkada 2020, diketahui tak mencantumkan satu pun strategi penanganan Covid-19 dalam program unggulan mereka. Padahal program tersebut sempat disinggung oleh Ketua Komisi Pemilihan Umum, Arief Budiman.

Ketua Tim Pemenangan pasangan Mohammad Idris-Imam Budi Hartono, Hafidz Nasir mengatakan, pihaknya telah memasukkan misi strategi penanganan Covid-19 secara tersirat dalam total 10 program unggulan yang diserahkan ke KPU. Salah satunya dalam janji pemberian anggaran Rp5 miliar kepada setiap kelurahan.

(thr/bmw)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER