Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional Airlangga Hartarto memastikan okupansi atau keterisian tempat tidur (bed occupancy rate) ICU dan ruang isolasi di RI masih terpenuhi.
Angka keterisian tempat tidur di RI adalah sebesar 46,29 persen, di bawah standar maksimal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yakni 60 persen.
"Kapasitas secara nasional 46.075, dipakai 21.619," ujar Airlangga dalam konferensi pers melalui akun Youtube Sekretariat Presiden, Senin (28/9).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Airlangga mengatakan, dari sembilan provinsi yang menjadi prioritas penanganan covid-19 hanya DKI Jakarta dan Bali yang melebihi standar WHO. Jika melebihi standar WHO, artinya kapasitas tempat tidur itu sudah tidak lagi ideal.
Menko Bidang Perekonomian itu memperinci data keterisian tempat tidur yakni Bali 61,6 persen, DKI 60,6 persen, Jawa Barat 55,1 persen, Sumatera Utara 45 persen, Jawa Timur 41,8 persen, Jawa Tengah 40,3 persen, Papua 37,6 persen, Kalimantan Selatan 33,4 persen, Sulawesi Selatan 29,4 persen.
Dalam kesempatan itu, Airlangga juga mengungkapkan angka kematian pasien covid-19 yang mencapai 3,77 persen. Angka ini terus menurun namun masih di bawah standar dunia yakni 3,02 persen.
Untuk itu, ia mendorong agar ada strategi pengurangan angka kematian dengan meningkatkan kapasitas rumah sakit, penyiapan fasilitas isolasi mandiri di Wisma Atlet dan hotel untuk Orang Tanpa Gejala (OTG), pemisahan kelompok komorbid atau penyakit penyerta, hingga perlindungan pada keluarga yang rentan.
"Menolong pasien tidak perlu menunggu gejala berat dan kritis dan dilakukan standardisasi perawatan dan rujukan covid-19," katanya.
Airlangga menuturkan, perlindungan terhadap tenaga kesehatan juga perlu ditingkatkan melalui pertemuan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) dengan berbagai kelompok profesi.
"Dan presiden juga mengarahkan agar di RS dilakukan audit dari Kemenkes untuk menjaga keselamatan tenaga kesehatan. Tes PCR juga disiapkan untuk tenaga kesehatan," ucapnya.
Airlangga beberapa waktu lalu telah menjamin tidak ada krisis rumah sakit bagi pasien covid-19, khususnya di Jakarta. Ia menyampaikan hal itu menanggapi kekhawatiran Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan soal kapasitas tempat tidur di rumah sakit yang akan terisi penuh.
Dia menegaskan pemerintah pusat selalu memberi perhatian serius terhadap situasi yang saat ini terjadi dan berupaya meningkatkan kapasitas rumah sakit serta fasilitas kesehatan.
(psp/psp)