SUARA ARUS BAWAH

Was-was Warga Depok Nyoblos Pilkada di TPS Zona Merah

CNN Indonesia
Rabu, 30 Sep 2020 08:19 WIB
Sejumlah warga Depok mengaku was-was takut tertular covid-19, namun juga tak mau kehilangan hak pilihnya di Pilkada Depok 2020.
Pandemi virus corona membuat sejumlah warga Depok mengaku was-was datang ke tempat pemungutan suara (TPS) untuk memberikan suara di pilkada (CNN Indonesia/ Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia --

Pemerintah, DPR, dan KPU berkukuh menggelar Pilkada 2020, meski kondisi pandemi virus corona (Covid-19) kian memburuk. Hari pencoblosan tetap digelar 9 Desember walaupun desakan penundaan kian menguat.

Kondisi pilkada di tengah pandemi membuat sebagian pemilih was-was jika harus nyoblos di TPS. Tak terkecuali para pemilih di Kota Depok yang baru saja menyandang status zona merah penyebaran Covid-19.

Parman misalnya. Pria yang berprofesi sebagai buruh bangunan ini mengaku takut tertular corona di TPS. Namun mau tak mau ia akan ke TPS guna menggunakan hak pilihnya.

"Sebenarnya ya takut corona, tapi ya karena ada (kebijakan) dari pemerintah. Diadain ya nyoblos, enggak diadain ya sudah," ucap Parman saat ditemui CNNIndonesia.com saat rehat dari pekerjaannya, Selasa (29/9).

Parman, Warga Kota Depok mengaku waswas harus tetap nyoblos di pilkada saat Depok berstatus zona merah Covid-19.Parman, Warga Kota Depok, berencana datang ke tempat pemungutan suara (TPS) ketika sudah sepi demi menghindari penularan virus corona  (CNN Indonesia/Dhio Faiz)

Parman mengaku akan sangat berhati-hati saat datang ke TPS nanti. Sebab sudah jadi tradisi warga berkumpul di TPS usai mencoblos, mulai dari sekadar mengobrol hingga mengawal pemungutan suara hingga rampung.

Warga Kelurahan Depok Jaya itu akan mengenakan masker saat ke TPS. Selain itu, ia berniat datang saat tempat pencoblosan mulai sepi.

"Ya paling umpet-umpetan. Datangnya satu-satu. Jangan ramai-ramai biar enggak kumpul-kumpul pas nyoblos," tuturnya.

Warga Depok lainnya, Laode Cepy Hendrianto, juga mengaku khawatir jika harus pilkada di tengah pandemi. Meski begitu, pengemudi ojek daring ini tetap akan ke TPS jika pilkada jadi diselenggarakan.

"Rasa takut pasti ada, cuma saya siasatin datang ke TPS agak siang. Supaya mengurangi keramaian. Agak siang kan agak sepi ya," kata Cepy kepada CNNIndonesia.com.

Cepy, Warga Kota Depok mengaku waswas harus tetap nyoblos di pilkada saat Depok berstatus zona merah Covid-19.Warga Kot Depok yang juga pengemudi ojek online, Cepy, ingin datang ke TPS agak siang demi menghindari kerumunan antrean pemilih pilkada di pagi hari (CNN Indonesia/Dhio Faiz)

Cepy berharap pemerintah menyediakan cara lain agar pilkada tidak menimbulkan kerumunan. Ia menyarankan jika bisa pilkada digelar secara daring.

Menurutnya, pilkada daring bisa mengurangi potensi kerumunan di TPS. Warga tetap bisa berpartisipasi tanpa harus khawatir tertular corona.

"Inginnya pemerintah kalau tetap pilkada, seharusnya bisa secara online ya. Secara online atau via SMS, kan setiap warga negara kan HP-nya tercantum datanya. Apalagi sekarang serba online," ujarnya.

Budiantoro, Warga Kota Depok mengaku waswas harus tetap nyoblos di pilkada saat Depok berstatus zona merah Covid-19.Warga Kota Depok, Budiantoro tak takut datang ke TPS saat pemungutan suara pilkada nanti. Namun dia tetap lebih suka jika pilkada ditunda (CNN Indonesia/Dhio Faiz)

Ditemui terpisah, Budiantoro Nurhatman mengaku tak khawatir datang ke TPS saat pandemi. Meski begitu, pegawai negeri sipil (PNS) ini berharap petugas TPS benar-benar menerapkan protokol kesehatan secara ketat.

"Tetap ke TPS kalau tetap ada. Asal sesuai protokol kesehatan. Petugasnya juga pasti mengatur sedemikian rupa agar banyaknya warga yang datang diimbau menaati protokol," tutur Budi kepada CNNIndonesia.com.

Budi juga berharap jika memungkinkan ada penundaan pilkada sementara waktu. Menurutnya, kondisi saat ini belum benar-benar aman untuk semua warga.

"Ya kalau bisa sih diundur. Diundur sampai memang pandemi hilang, vaksin sudah ada, sudah aman, baru bisa lanjut," ucap dia.

(dhf/bmw)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER