Ratusan warga membakar pembakaran salah satu kantor dinas yang berada di Kompleks Kantor Bupati Keerom, Arso Kota, Distrik Arso, Kabupaten Keerom, Papua, Kamis (1/10), sekitar pukul 16.16 WIT. Dalam peristiwa tersebut, api menghanguskan Gedung Disnaker dan Pemberdayaan Masyarakat Kampung (PMK) setempat.
Pembakaran itu disinyalir karena ketidakpuasan terkait pengumuman CPNS di Kabupaten Keerom.
"Itu karena tidak terima lulus CASN (Calon Aparatur Sipil Negara/CPNS),: kata Asisten III Setda Kabupaten Keerom Irwan seperti dikutip dari Antara, Kamis.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Irwan menerangkan mulanya pada Kamis lalu, Pemkab Keerom telah mengumumkan hasil penerimaan CPNS formasi 2018 secara daring. Itu, kata dia, pengumuman yang sempat tertunda berbulan-bulan sebelumnya.
"Pengumuman tersebut sempat tertunda selama empat bulan karena berbagai hambatan," kata dia.
Akibat peristiwa amuk massa tersebut, sejumlah ruas jalan menuju Arsu Kota pun ditutup kemarin.
Terpisah, Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol AM Kamal, di Kota Jayapura, Kamis malam, mengatakan pembakaran sejumlah perkantoran di Kompleks Kantor Bupati Keerom sebagian kaca pecah akibat terkena lemparan batu, sementara Kantor Disnaker dan Kantor PMK hangus dibakar massa.
"Jalan TransPapua yang sempat diblokade oleh massa telah dibuka kembali. Kasus perusakan dan pembakaran ini dilakukan usai pengumuman hasil CPNS Formasi 2018 Kabupaten Keerom. Kami meminta warga lainnya untuk dapat menahan diri dan tidak mudah terprovokasi dengan adanya kejadian saat ini," katanya pada Kamis malam.
Kamal menerangkan kronologi pembakaran kantor dinas Keerom itu bermula dari protes massa yang tak puas pengumuman CPNS pada Kamis siang. Kemudian, sambungnya, Polres Keerom pun menerjunkan anggota untuk melakukan pengamanan di sana. Walaupun dijaga polisi, kata dia, jelang petang amuk massa sulit diredam sehingga terjadi perusakan dan pembakaran.
"Pukul 13.56 WIT, anggota Polres Keerom tiba di tempat pengamanan Kantor Bupati Keerom. Pukul 16.16 WIT, massa yang berjumlah kurang lebih 250 orang yang tidak terima dengan hasil pengumuman melakukan perusakan di seputaran Kantor Bupati Kabupaten Keerom dengan melempari kaca bangunan kantor bupati dengan batu," katanya lagi.
Demi mengurai massa, sambung Kamal, anggota gabungan BKO Brimob Polda Papua bersama anggota Polres Keerom mengeluarkan tembakan peringatan ke udara, menembakkan gas air mata, serta melakukan penyemprotan dengan menggunakan mobil water cannon.
"Pukul 16.45 WIT, selain melakukan perusakan kantor bupati, massa aksi juga melakukan pembakaran yang menyebabkan seluruh bangunan Kantor Disnaker, Kantor PMK hangus terbakar," kata Kamal.
Pukul 17.22 WIT, gabungan anggota BKO Brimob Kotaraja bersama personel Polres Keerom kembali mengeluarkan tembakan peringatan ke udara serta mengeluarkan tembakan gas air mata untuk melerai massa yang melakukan pembakaran, sehingga massa dapat dikendalikan dan mundur.
"Terkait kasus ini, langkah-langkah kepolisian yang sudah dan sedang dilakukan pengamanan, penambahan BKO Polda Papua sebanyak satu SSK dari Brimob Polda dan Sabhara Polda Papua, lalu membubarkan massa aksi yang melakukan perusakan dan pembakaran di sekitar kantor bupati, melakukan negosiasi dengan para tokoh berpengaruh, serta mendata jumlah kerusakan akibat kejadian tersebut," kata dia soal langkah lanjutan menanggulangi aksi pembakaran kantor dinas Keerom tersebut.