Eks Direktur WHO: Testing Covid di Indonesia Belum Cukup

CNN Indonesia
Selasa, 06 Okt 2020 07:32 WIB
Eks Direktur WHO Tjandra Yoga Aditama menilai jumlah testing covid-19 di Indonesia belum cukup, pemerintah diminta memperbanyak testing.
Eks Direktur Penyakit Menular WHO Tjandra Yoga Aditama. (Foto: Dok. Pribadi)
Jakarta, CNN Indonesia --

Mantan Direktur Penyakit Menular Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Tjandra Yoga Aditama menilai, upaya 3T atau testing, tracing, dan treatment covid-19 di Indonesia masih sangat kurang.

Dari situs resmi worldometers, penyedia data covid-19, yang dikutip Senin (5/10), jumlah testing covid-19 di Indonesia hanya sekitar 3,5 juta dengan jumlah 274 juta penduduk.

Jumlah ini kalah jauh dengan Amerika Serikat yang telah melakukan testing sebanyak 111 juta dengan 331 juta penduduk dan India dengan 79 juta testing dari 1 miliar penduduk.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"3T itu jumlahnya udah cukup belum? Itu aja belum cukup kan. Nggak usah cari terobosan-terobosan. Tesnya aja kita tahu di worldometers angkanya kecil. Itu aja udah jelas kecil," kata Tjandra dalam wawancara dengan media di Jakarta.

Tjandra menuturkan, pemerintah saat ini semestinya fokus pada upaya 3T ketimbang muluk memikirkan upaya lain dalam menangani covid-19.

Meski demikian, mantan Kepala Balitbangkes Kementerian Kesehatan ini memaklumi jika masih banyak kekurangan dalam penanganan covid-19 di Indonesia.

Menurutnya, covid-19 termasuk jenis penyakit baru yang belum genap setahun menjangkiti dunia. Tak heran kondisi virus covid-19 yang beragam membuat kebijakan yang diambil pemerintah pun berubah-ubah.

Terlebih masih banyak masyarakat yang tak mematuhi penggunaan masker untuk mencegah penularan virus.

"Kebijakan beda-beda bisa diterimalah karena baru 10 bulan. Apakah semua orang pakai masker kan belum. Kalau mau jujur, negara mana sih sekarang yang enggak kewalahan, semua kewalahan," ujarnya.

Tjandra lantas membandingkan dengan penanganan covid-19 di India. Menurutnya, jumlah testing di negara tersebut memang terbilang tinggi. "Kalau bicara angka memang angka India buat test dan trace lebih tinggi dari Indonesia. Dan dia agak duluan," tuturnya.

Untuk itu, ia mendorong agar Indonesia memperbanyak testing, tracing, dan penyediaan obat penanganan covid-19. "Kita perbanyak aja test, trace, obat yang bener. Harus komplet dari awal sampai akhir," katanya.

(psp/psp)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER