Koordinator RS Wisma Atlet Tangani Covid-19 Sampai Lupa Hari

Satgas Covid-19 | CNN Indonesia
Kamis, 15 Okt 2020 13:02 WIB
Koordinator RSD Covid-19 Wisma Atlet dr. Tugas selalu memastikan fasilitas berjalan baik dan giat melakukan kampanye protokol kesehatan 3M.
Ilustrasi (Foto: ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A)
Jakarta, CNN Indonesia --

Koordinator RS Darurat Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran dr. Tugas Ratmono mengaku sampai lupa hari demi menangani Covid-19. Kampanye protokol kesehatan pun giat ia lakukan demi menekan laju penularan dan penambahan jumlah pasien di Wisma Atlet.

"Hampir setiap hari kegiatan kontrol rutin mulai dari kebutuhan obat pasien, memastikan fasilitas infrastruktur, sarana, dan prasarana di Wisma Atlet itu berjalan baik. Semua saya lakukan demi negara sampai-sampai saya lupa ini hari apa," ujar Tugas pada Senin pekan lalu (5/10).

Kalimat itu bukan keluh kesah. Ia bertutur sambil mengumbar tawa usai berbicara dalam program "Update RS Darurat Covid-19" Wisma Atlet Kemayoran.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun di sela kesibukannya, ia tak pernah bosan memberikan semangat pada masyarakat untuk menegakkan protokol kesehatan. Jenderal bintang dua itu tak segan merespons setiap pertanyaan dengan kalimat panjang.

"Bukan saya kalau jawabannya pendek-pendek," ujarnya sambil tertawa.

Tugas melakukan itu dengan alasan sederhana, yakni untuk menggencarkan kampanye protokol kesehatan. Protokol kesehatan itu meliputi #ingatpesanibu untuk #pakaimasker #jagajarak dan #cucitangan.

Biasanya ia melepas penat ketika berbincang di belakang layar dengan Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia dr. Slamet Budiarto yang menjadi teman dialognya pada Senin (5/10) lalu.

Tugas merupakan lulusan Sekolah Perwira Militer Sukarela (Sepamilsuk) tahun 1989 yang saat ini mengemban amanah sebagai Kepala Pusat Kesehatan TNI.

Perwira Tinggi Angkatan Darat ini lahir di Kebumen, Jawa Tengah, 13 September 1963. Gelar pendidikannya tidak sedikit. Untuk S1 diraih di Fakultas Kedokteran Universitas Gadjah Mada tahun 1990.

Kemudian, S2 Kajian Administrasi Rumah Sakit Universitas Indonesia (2015) dan Hukum UPN Jakarta (2019), dan S3 Hukum Universitas Hasanuddin (2016).

(ayo/fef)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER