Juru Bicara Satgas Covid-19 Reisa Broto Asmoro mengatakan vaksin dan vaksinasi memiliki manfaat ganda, yakni melindungi diri sekaligus lingkungan.
Dia melanjutkan, banyak pandemi yang berhasil diatasi dengan vaksin. Dengan begitu, langkah vaksin dan vaksinasi dinilai ampuh dalam memadamkan penyebaran pandemi Covid-19.
"Pemberian vaksin baik melalui cara disuntikkan ataupun diteteskan ke dalam mulut bertujuan untuk membentuk antibodi dalam tubuh yang akan berperan efektif dalam pencegahan penyakit tertentu guna melindungi diri," kata Reisa dalam siaran pers Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPC PEN) yang diterima pada Kamis (15/10).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Imunisasi atau proses terbentuknya imun di dalam tubuh karena vaksinasi dapat membantu seseorang kebal terhadap virus tertentu. Pada tahap lanjut, vaksinasi dapat membantu terbentuknya herd immunity atau kekebalan kelompok.
"Imunisasi menjadi salah satu cara yang penting agar keluar dari pandemi," katanya.
Reisa menegaskan bahwa pemerintah pasti memastikan keamanan dan keefektifan vaksin digunakan oleh masyarakat.
"Proses pembuatan vaksin selalu dilakukan melalui berbagai tahapan yang panjang dan memenuhi prosedur yang ketat hingga dapat diproduksi. Lalu bisa didistribusikan ke masyarakat," ujarnya.
Saat ini, sejumlah lembaga di berbagai negara, termasuk Indonesia, sedang menyelesaikan tahapan uji klinis vaksin. Vaksin Covid-19 diharapkan dapat tersedia dan terjangkau oleh masyarakat pada 2021.
Di antara beberapa lembaga yang sedang mengembangkan vaksin Covid-19 yakni PT Bio Farma yang bekerja sama dengan Sinovac. Proses pengembangan vaksin ini telah mencapai uji klinis fase III di Bandung, Jawa Barat.
Selain itu, ada vaksin yang dikembangkan oleh PT Kimia Farma bersama dengan G24 Uni Emirat Arab, yang juga telah memasuki tahap uji klinis fase III.
Kemudian, PT Kalbe Farma yang bekerjasama dengan Genexine Korea dan kini sedang memasuki proses uji klini fase I dan IIA.
(ang/fef)