Pemerintah menetapkan 28-30 Oktober sebagai libur panjang atau cuti bersama. Cuti bersama itu dimulai pada Rabu hingga Jumat pekan depan, dilanjutkan dengan hari libur Sabtu dan Minggu. Presiden Joko Widodo pun mengimbau agar libur panjang tak jadi celah peningkatan kasus Covid-19.
CNNIndonesia.com mengadakan polling di akun Twitter @CNNIndonesia, menanyakan sikap pembaca atas kebijakan cuti bersama tersebut. Hasilnya, sebanyak 77,9 persen atau 832 responden setuju cuti bersama tetap berlaku. Sedangkan 237 responden lainnya tidak setuju.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Polling itu dibuka Senin (19/10), pukul 12.05 dan berakhir pukul 16.05 WIB. Polling diikuti 1.069 pembaca melalui akun Twitter.
Dalam polling lain CNNIndonesia.com menanyakan kegiatan pembaca selama libur panjang dan cuti bersama nanti. Hasilnya, 68,6 persen atau sekitar 497 responden mengaku hanya akan beraktivitas di rumah selama libur panjang.
Sedangkan 15,6 persen atau sekitar 113 responden lainnya berencana pergi ke tempat wisata untuk mengisi hari libur.
Kemudian 11,4 persen atau sekitar 82 responden bakal berkunjung ke rumah kerabat. Dan 4,4 persen atau sekitar 31 responden memilih jalan-jalan ke mal di hari liburnya. Angka ini didapat berdasarkan polling melalui akun Twitter @CNNIndonesia yang diikuti oleh 725 responden.
Sebelumnya, Presiden Jokowi mengungkapkan kekhawatiran akan lonjakan kasus Covid-19 akibat libur panjang dan cuti bersama 28 Oktober nanti. Ia mengatakan kekhawatiran tersebut belajar dari pengalaman libur panjang sebelumnya.
"Kita memiliki pengalaman kemarin libur panjang pada satu setengah bulan yang lalu. Setelah itu terjadi kenaikan agak tinggi," katanya dikutip melalui Youtube Sekretariat Presiden.
Pada akhir Agustus lalu, DKI Jakarta mencatat lonjakan kasus karena libur panjang 16-22 Agustus. Tercatat kasus positif harian mencapai 6.000-1.000 dalam sepekan terakhir di bulan itu.
Penambahan kasus tertinggi didapati pada 30 Agustus dengan 1.114 kasus. Rasio positif kasus corona di Jakarta pun tercatat tinggi, yakni mencapai 9,7 persen pada 31 Agustus. Padahal standar rasio positif dunia adalah 5 persen.
"Kami sampaikan mayoritas kasus baru ketika dilacak kemungkinan penularannya antara 16-22 Agustus, ini adalah saat liburan panjang dan long weekend dan tingkat penularannya cukup tinggi pada periode tersebut," kata juru bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito, Senin (31/8).
(fey/wis)