Vaksin virus corona (Covid-19) hasil pengembangan Lembaga Biomolekuler Eijkman ditargetkan rampung pada pertengahan 2021. Vaksin bernama Merah Putih ini dikembangkan Eijkman menggunakan strain virus corona yang ada di Indonesia.
Dalam Laporan Tahunan Presiden Joko Widodo, disebutkan pengembangan vaksin Merah-Putih oleh Eijkman kini sudah separuh jalan. Setelah Eijkman mendapatkan bibit vaksin dari hasil penelitiannya, maka akan segera diserahkan ke PT Bio Farma untuk diuji klinis tiga kali.
"Vaksin yang sedang disiapkan ini diberi label Vaksin Merah Putih. Saat ini pengembangannya sudah lebih dari separuh jalan. LBM Eijkman akan menyerahkan bibit vaksin tersebut kepada PT Bio Farma pada Januari mendatang untuk dilakukan tiga tahap uji klinis," mengutip Laporan tahunan Kantor Staf Presiden (KSP), Selasa (20/10).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Laporan tersebut juga menyatakan bahwa kebutuhan vaksin dalam negeri cukup tinggi, mengingat jumlah penduduk Indonesia sebanyak 267 juta jiwa. Jika seluruhnya akan divaksinasi, maka memerlukan sekitar 534 juta dosis vaksin.
Setiap orang akan diberikan dua kali suntik vaksin dengan tujuan mencapai kekebalan terhadap Covid-19.
Melihat jumlah tersebut, pemerintah memerlukan kerja sama dengan produsen vaksin negara lain supaya kebutuhan dalam negeri dapat terpenuhi. Dengan demikian, tidak hanya mengandalkan vaksin merah putih.
Saat ini, Indonesia telah mendapatkan komitmen tiga vaksin asal China, diantaranya Sinovac, Sinopharm (G42), dan CanSino.
"Vaksin produksi sendiri tak akan bisa memenuhi. Kerjasama dengan produsen vaksin asing, perlu dijalin. Saat ini Indonesia menggandeng tiga perusahaan vaksin China: Sinovac, Sinopharm, dan CanSino," kataya.
Ketiga produk vaksin covid-19 tersebut dikabarkan akan sampai di Indonesia pada November-Desember mendatang. Rinciannya, Sinovac akan mengirimkan 3 juta dosis vaksin.
Diberikan sebanyak 1,5 juta pada November, dan 1,5 juta dosis pada Desember. Kemudian vaksin Sinopharm (G24) sebanyak 15 juta dosis vaksin, dan CanSino 100 ribu dosis.
Dengan demikian, ada total 18,1 juta dosis vaksin yang akan diberikan dua kali kepada setiap orang. Khusus untuk CanSino, hanya dibutuhkan satu kali penyuntikan untuk satu orang.
Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan, Achmad Yurianto mengatakan ada sekitar 9,1 juta orang yang akan menerima vaksin Covid-19 tahun ini.
"Sehingga jika ditotal pada November-Desember kita sudah mendapat kepastian, ketersediaan vaksinasi untuk digunakan kepada 9,1 jt orang," kata Yuri dalam konferensi pers daring 'Update Kesiapan Vaksin Covid-19 di Indonesia', Senin (19/10).