Libur Panjang, Ridwan Kamil Tutup Puncak Jika 'Lebihi Muatan'

CNN Indonesia
Kamis, 22 Okt 2020 22:45 WIB
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil mengimbau warga meksimalkan rekreasi di wilayah rumah masing-masing saat libur panjang tiba.
Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil. (CNN Indonesia/Andry Novelino)
Jakarta, CNN Indonesia --

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menyebut kawasan wisata Puncak, Bogor sangat memungkinkan bakal ditutup ketika dianggap kelebihan pengunjung pada libur panjang 28 Oktober-1 November mendatang.

"Itu (penutupan) pasti akan kita ulangi apalagi long weekend ini terdeteksi potensinya sangat besar," ujar Ridwan Kamil dalam keterangan virtual dari Kota Depok, Kamis (22/10).

Emil, sapaannya, mengimbau masyarakat menahan diri berwisata di kawasan Puncak, terlebih situasi pandemi covid-19 yang belum terkendali. Apalagi, warga Jakarta, yang kerap menjadi pelancong puncak, telah diimbau pemerintah untuk tetap di rumah.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Maksimalkan rekreasi di wilayah rumah masing-masing," ujarnya.

Emil menyebut baru saja menggelar rapat dengan pemerintah pusat. Pemprov Jabar, kata dia, baru mendapat arahan dari pemerintah pusat yang arahnya memotivasi orang untuk mengurangi pergerakan.

"Karena kalau lepas kendali, kerumunan tidak terkendali itu sudah untuk dijadikan ukuran (penambahan kasus)," kata Emil.

Emil memperkirakan libur panjang sudah dimulai sejak Rabu pekan depan. Mantan wali kota Bandung ini menginstruksikan agar tempat wisata menegakkan kedisiplinan protokol pencegahan Covid-19.

"Jadi nanti petugas akan saya tugaskan, kalau ketahuan jatah 50 persennya berlebih maka kita beri sanksi tegas," ujarnya.

Sedangkan kepada pengunjung di kawasan wisata ia meminta agar tetap disiplin menerapkan 3 M yaitu mencuci tangan, memakai masker, dan menjaga jarak.

"Apakah berhasil ketahuannya dua minggu setelah long weekend. Hasil waktu long weekend Iduladha kemarin memberikan dampak (tambahan kasus)," ucapnya.

(hyg/ain)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER