Calon wali kota Surabaya, Machfud Arifin merespons kedatangan sejumlah anggota DPRD DKI yang datang ke kota pahlawan untuk berkonsultasi terkait pengendalian banjir.
Machfud menyarankan DKI untuk belajar pengendalian banjir ke Belanda, bukan ke Surabaya. Menurutnya, pengendalian banjir di Kota Surabaya juga masih penuh catatan.
"Belanda, belajar nang kono (belajar di sana), tata kelolanya hebat. Kita yang merasakan dan tahu Surabaya banjir nggak, kan wong (orang) Surabaya," kata Machfud saat menggelar pertemuan dengan sejumlah komunitas gereja, di Hotel Mercure, Surabaya, Sabtu (24/10) malam.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau belajar itu pada negara yang tidak banjir, pada daerah yang tidak banjir, belajar. Bila perlu yang pada situasi laut, dia di bawah, tapi gak banjir, itu baru belajar," ujarnya.
Machfud menegaskan bahwa Kota Surabaya masih memiliki satu problem yang belum bisa tertangani dengan baik di Kota Pahlawan, yakni masalah banjir.
Machfud mengaku pihaknya pernah menemukan sejumlah daerah di Surabaya yang masih tergenang banjr saat musim hujan tiba. Ia pun berjanji jika dirinya terpilih nanti, maka permasalahan banjir akan ditanganinya.
"Inilah yang mungkin belum tersentuh, belum tertangani, mungkin sudah tertangani tapi belum maksimal. Ke depan kita harus lanjutkan supaya Surabaya bebas banjir," kata Machfud.
Machfud menambahkan, bahkan di titik-titik banjir tersebut, tak jarang justru digunakan oleh para anak-anak sebagai tempat bermain dan berenang gratis.
"Tapi mungkin oleh Pemkot ini tidak boleh dibilang banjir, ini hanya genangan air, kalau betah kalau tahan dia bisa dua hari nginep, kalau cepat hilang ya bagus paling tersisa lumpur-lumpurnya yang harus kita bersihkan," ujarnya.
Sebelumnya, Panitia Khusus (Pansus) Banjir DPRD DKI diketahui melakukan pertemuan dengan Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini untuk belajar cara penanganan banjir. Kepada Risma, Anggota Pansus Banjir DPRD DKI Jakarta, Wa Ode Herlina, sempat menyampaikan keluhannya terkait rumitnya penanganan banjir di DKI Jakarta.
"Kami Pansus Banjir punya kesungguhan untuk menyelesaikan banjir di Jakarta, ibu saran apa sih yang bisa dilakukan di Jakarta? Mungkin ada saran apa supaya ada kerja nyata dari kami dalam mengatasi banjir di DKI Jakarta?" kata Wa Ode dalam kunjungannya, Selasa (22/10).
Menjawab konsultasi itu, Risma mengatakan penanganan banjir bisa dilakukan dengan melakukan integrasi penataan pedestrian yang saat ini berada di bawah Dinas Pertamanan dan bidang saluran yang dikelola oleh Dinas Pekerjaan Umum di DKI Jakarta.
"Yang saya dengar itu, katanya pedestrian di bawah Dinas Pertamanan, sementara salurannya ada di PU. Ini tidak bisa manajemen seperti itu, karena kalau dua, satunya pengen bangun apa, koordinasinya harus kuat," kata Risma.
(frd/ain)