PILKADA SURABAYA

Bawaslu Tolak Laporan Kubu Machfud Soal APK Bergambar Risma

CNN Indonesia
Rabu, 28 Okt 2020 04:23 WIB
Bawaslu menyatakan foto Walkot Surabaya Tri Rismaharini boleh dipakai dalam spanduk kubu Eri Cahyadi-Armuji di Pilkada Surabaya.
Foto Walkot Surabaya Tri Rismaharini di spanduk calon Pilkada Surabaya jadi polemik (CNN Indonesia/ Ramadhan Rizki Saputra)
Surabaya, CNN Indonesia --

Bawaslu Kota Surabaya menolak laporan kubu paslon Machfud Arifin-Mujiaman Sukirno terkait alat peraga kampanye (APK) paslon Eri Cahyadi-Armuji bergambar Wali Kota Tri Rismaharini.

Ketua Bawaslu Surabaya, Muhammad Agil Akbar mengatakan, hal itu merupakan putusan sidang pleno Bawaslu Surabaya, yang digelar Selasa (27/10) sore.

"Bawaslu Surabaya menyatakan menolak seluruh permohonan pemohon [Machfud-Mujiaman]," kata Agil, saat dikonfirmasi.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sementara itu, Anggota Bawaslu Surabaya divisi Hukum, Data dan Informasi Yaqub Baliyya Al Arif mengatakan bahwa putusan itu juga berdasarkan dasar penetapan Komisi Pemilihan Umum (KPU) Surabaya saat menggelar rapat koordinasi APK bersama dua timses paslon.

"Berdasarkan hasil konsultasi KPU Surabaya ke KPU RI, APK itu tidak melanggar aturan sehingga gugatan paslon nomor 2 ditolak," kata Yaqub.

Kuasa hukum tim Eri-Armuji, Arif Budi Santoso mengatakan bahwa KPU memang tidak mempermasalahkan jika ada foto Risma di APK. KPU bersikap demikian sebelum kubu Machfud-Mujiaman mengajukan laporan.

"Sejak awal, memang paslon nomor 2 ini mempermasalahkan gambar Bu Risma. Saat di KPU Surabaya sudah debat. Lalu di bawa ke KPU Jatim. Tak puas di bawa ke KPU RI," kata Arif.

"Dan KPU RI sudah memberikan penjelasan tidak melanggar aturan dan membolehkan gambar Bu Risma di APK. Tak puas lagi akhirnya membawa gugatan ke Bawaslu," tambahnya.

Aturan soal APK ini, kata Arif, sudah tercantum dalam dalam Pasal 24 ayat (3) dan Pasal 29 ayat (3) PKPU Nomor 4 Tahun 2017 tentang Kampanye Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati dan/atau Wali Kota dan Wakil Wali Kota.

Ia menduga laporan terhadap APK tersebut adalah bentuk ketakutan, kepanikan, kecemasan dan kekhawatiran akan popularitas Risma di Surabaya masih sangat tinggi.

"Mereka panik. Dengan gambar Bu Risma mereka takut. Makanya sejak awal ngotot menolak gambar Bu Risma di APK," katanya.

CNNIndonesia.com telah berupaya mengonfirmasi perihal laporan tersebut ke Direktur Komunikasi dan Media Tim Pemenangan Machfud-Mujiaman, Imam Syafii. Namun yang bersangkutan belum memberikan respons.

(frd/bmw)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER