IDI Minta Waspada Libur Panjang, Ingatkan 161 Dokter Wafat

CNN Indonesia
Selasa, 03 Nov 2020 16:23 WIB
IDI mengimbau masyarakat mewaspdai orang tanpa gejala (OTG) yang berpotensi menularkan virus corona pada masa libur panjang.
Wisata akhir pekan saat libur panjang di Kota Tua, Jakarta. (CNN Indonesia/Andry Novelino)
Jakarta, CNN Indonesia --

Ketua Tim Mitigasi PB Ikatan Dokter Indonesia (IDI), Adib Khumaidi meminta sejumlah pihak waspada lonjakan kasus usai libur panjang dan cuti bersama.

Imbauan disampaikan IDI sembari mengungkapkan fakta angka mengenai dokter dan tenaga medis lainnya yang meninggal dunia sepanjang pandemi covid-19.

"Liburan meningkatkan mobilitas manusia, semakin tinggi mobilitas akan meningkatkan transmisi virus," ujar Adib dalam keterangan tertulis, Selasa (3/11).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

IDI mengungkapkan catatan, selama 8 bulan pandemi covid-19 di Indonesia, sudah 161 tenaga medis dokter yang wafat karena covid-19. Para tenaga medis yang berpulang itu terdiri dari dokter umum sebanyak 152 orang, dan dokter gigi sebanyak 9 orang.

IDI mencatat, provinsi Jawa Timur menjadi daerah yang menyumbang angka kematian dokter terbanyak yaitu 33 dokter. Kemudian Sumatra Utara 23 dokter, DKI Jakarta 24 dokter, Jawa Barat 12 dokter, Jawa Tengah 10 dokter, Sulawesi Selatan 7 dokter, Banten 6 dokter, Bali 5 dokter.

Lalu Kalimantan Selatan 4 dokter, Aceh 4 dokter, Riau 4 dokter, Kalimantan Timur 4 dokter, Sumatra Selatan 3 dokter, Kepulauan Riau 2 dokter, Yogyakarta 2 dokter, Nusa Tenggara Barat 2 dokter, Sulawesi Utara 2 dokter, dan Papua Barat 1 dokter, Sumatra Barat 1 dokter, Bengkulu 1 dokter, dan 2 lainnya yang masih menunggu verifikasi.

Adib mengatakan, pada masa liburan, masyarakat cenderung untuk mengabaikan protokol kesehatan sehingga memicu lonjakan kasus covid-19. Kondisi ini sudah pernah dialami Indonesia sebelumnya pada Mei (kenaikan kasus 41 persen), dan Agustus (kenaikan kasus 20 persen) saat liburan Idul Adha dan libur hari kemerdekaan.

"Yang perlu diwaspadai terutama adalah Orang Tanpa Gejala yang berpotensi menularkan pada orang lain tanpa disadari," ucapnya.

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan di ibu kota saat ini belum ada tanda-tanda lonjakan kasus positif Covid-19 di Jakarta usai libur panjang.

Anies mengatakan untuk mengetahui efek dari libur panjang diperlukan waktu beberapa hari ke depan. Namun demikian, ia mengakui jika selama libur panjang kemarin kepadatan lalu lintas di Jakarta meningkat.

"Sekarang hari kedua, tapi yang pasti dilaporkan Dishub bahwa kepadatan lalu lintas meningkat sangat signifikan sejak Senin kemarin," kata Anies di Gedung DPRD DKI Jakarta, Selasa (3/11).

Anies memastikan, Pemprov DKIterus memantau perkembangan kasus positif di Jakarta. Salah satunya melalui pemantauan yang dilakukan Gugus Tugas Penanganan Covid-19 tingkat RT dan RW.

(mln/ain)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER