Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menyatakan pihaknya belum akan memberlakukan kembali ganjil genap kendaraan bermotor, meski saat ini kondisi lalu lintas di Jakarta mulai padat. Pihaknya bakal mengkaji terlebih dulu kondisi penyebaran virus corona (Covid-19).
Ariza mengatakan, pihaknya telah menggelar sejumlah rapat setiap pekan terkait penyebaran Covid. Menurut dia, dalam rapat tersebut turut membahas urusan ganjil genap kendaraan bermotor.
"Ya, belum sejauh itu. Prinsipnya kami setiap minggu ada rapat koordinasi rutin, dialog, diskusi juga berkoordinasi dengan pakar para epidemiologi termasuk urusan ganjil genap," kata Ariza di Gedung DPRD DKI Jakarta, Rabu (25/11).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ariza mengatakan, Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo juga telah berkoordinasi dengan pihak terkait, termasuk pakar transportasi mengenai ganjil genap. Menurutnya, Pemprov DKI juga mendengar masukan dari sejumlah pihak sebelum mengambil keputusan.
Selain itu, Pemprov DKI juga melibatkan banyak pihak di internal Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) sebelum memutuskan kebijakan.
"Semua kebijakan yang kita ambil selalu melibatkan banyak pihak di internal Forkopimda juga dilibatkan," ungkapnya.
Kepala Dinas Perhubungan, Syafrin Liputo mengatakan volume lalu lintas di Jakarta meningkat di masa PSBB Transisi kali ini dibandingkan saat PSBB ketat beberapa waktu lalu.
"Kenaikannya dibandingkan dengan PSBB kedua kemarin, kemudian PSBB transisi itu (meningkat) sekitar 13,4 persen," kata Syafrin.
Selain itu, jumlah penumpang transportasi juga mengalami peningkatan. Untuk penumpang MRT, LRT, dan KRL naik sekitar 29 persen. Sementara untuk angkutan antarkota antarprovinsi (AKAP) naik 32,6 persen.
Terkait keputusan ganjil genap, pihaknya masih memantau perkembangan kasus positif Covid di Jakarta. Hal ini akan menjadi pertimbangan sebelum mengambil keputusan.
"Pertambahan kasus positif di Jakarta grafiknya menunjukkan masih fluktuatif, ada turun pada waktu tertentu kemarin seperti di pertengahan Oktober naik dan seterusnya. Ini tentu jadi salah satu pertimbangan, sehingga saat ini ganjil genap belum di terapkan," ujarnya.
(dmi/ain)