Dinas Kesehatan Daerah Istimewa Yogyakarta mencatat kapasitas tempat tidur di rumah sakit untuk pasien covid-19 penuh sepekan lalu. Mereka kini berupaya menambah kapasitas tempat tidur.
"Kemarin [kantor] wilayah kesehatan menambah kurang lebih 65 bed baru di RS tujuan yang ada di wilayah kota. Jadi 2 sampai 3 hari ini aman," kata Kepala Bidang Layanan Kesehatan Dinkes Yogyakarta Yuli Kusumastuti kepada CNNIndonesia.com melalui sambungan telepon, Kamis (3/12).
Penambahan tempat tidur menjadikan kapasitas rumah sakit di Yogyakarta mencapai 557 tempat tidur. Sebelumnya, kapasitas rumah sakit untuk pasien corona di sana hanya 492 tempat tidur.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia mengatakan kapasitas tempat tidur itu sempat penuh seminggu lalu. Per kemarin, kapasitas tempat tidur di rumah sakit terisi 70 persen atau 390 pasien. Untuk tempat tidur ICU, keterisiannya mencapai 61 persen atau diisi 38 pasien dari 62 tempat tidur.
"Memang seminggu lalu sempat penuh, kemudian teman-teman rumah sakit inisiatif meng-expand bednya," lanjut Yuli.
Namun begitu, ia mengatakan perkara penambahan kapasitas itu tidak mudah. Karena selain harus menyiapkan tempat tidur, pihaknya harus memastikan alat kesehatan dan sumber daya manusia di rumah sakit memadai.
Untuk itu, Dinas Kesehatan bersama Persatuan Perawat Nasional sedang melakukan perekrutan tenaga kesehatan baru untuk mengisi kapasitas yang baru nanti. Ia juga tengah meminta Kementerian Kesehatan turut membantu.
Yuli mengatakan peningkatan jumlah pasien corona di wilayahnya terpantau semenjak libur panjang pada bulan lalu. Sejak itu, terdapat lonjakan angka kasus yang lumayan tinggi.
Pada beberapa kasus, pihaknya juga kerap menerima pasien orang tanpa gejala (OTG) yang bersikeras ingin dirawat di rumah sakit meskipun tak membutuhkan perawatan medis.
Kasus seperti ini kerap membuat dirinya bimbang. Padahal di kabupaten/kota sudah ada fasilitas isolasi mandiri yang disediakan untuk pasien tanpa gejala itu.
"Rumah sakit tahu yang bersangkutan tidak indikasi untuk dirawat. Tapi rumah sakit tidak berani menolak karena sudah dibawa sumpah tidak boleh menolak pasien. Tapi di satu sisi rumah sakit harus memanfaatkan bed seoptimal mungkin untuk orang yang bergejala," ceritanya.
Angka kasus di Yogyakarta sendiri terpantau cukup tinggi, yakni 6.195 kasus positif per Rabu (2/12). Jumlah pasien yang sembuh mencapai 4.496 orang dan 147 orang meninggal dunia.
Kemarin, Yogyakarta termasuk dalam 10 besar provinsi dengan kasus corona harian terbanyak. Terpantau ada 122 kasus harian yang dilaporkan di provinsi itu, serta 30 kasus sembuh dan 1 kasus meninggal.
(fey/gil)