Klaster Covid-19 di Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 22 Jakarta Barat membuat pengambilan rapor para murid secara tatap muka tertunda hingga tahun depan.
Kepala Sekolah MAN 22 Jakarta Barat Usman Ali mengatakan pihaknya terpaksa memundurkan jadwal penyerahan rapor yang seharusnya pada Desember 2020 ke Januari 2021.
"Terdekat ini pembagian rapor udah saya instruksikan dari Zoom Meeting dengan guru-guru sepakat diundur pembagiannya di Januari. Setelah libur juga akan kita bedakan, baru dikirimkan," ujar dia, Jumat (4/12) dikutip dari Antara.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Usman mengatakan sementara ini pihaknya masih menggodok cara penyerahan rapor murid di antaranya melalui dokumen elektronik ataupun secara langsung tatap muka dengan wali kelas.
Namun, dia memastikan penyerahan rapor murid semaksimal mungkin tidak membuat kerumunan.
"Sementara sekolah tutup total (lockdown) sampai hasil tes usap semuanya ketahuan," ujar dia.
Sebelumnya, 30 guru dan karyawan di MAN 22 Jakarta Barat yang dinyatakan positif Covid-19 usai gelaran study tour ke Yogyakarta. Madrasah pun ditutup mulai Senin (30/11) dan dilakukan penyemprotan disinfektan selama tiga hari berturut-turut sejak Kamis (3/12).
Para guru dan karyawan menjalani isolasi, baik di Wisma Atlet maupun isolasi mandiri di rumah. Mereka pun tetap bekerja tanpa perlu ke kantor.
Kendati demikian, Usman mengaku tidak mengetahui persis apakah penularan Covid-19 itu berlangsung sebelum perjalanan ke Yogyakarta atau sesudahnya.
Ia menyebut guru yang pertama dikonfirmasi positif Covid-19 di sekolahnya tak mengikuti kegiatan pelepasan kepala sekolah lama ke Yogyakarta pada 20-23 November 2020 itu.
Menurut informasi yang diterimanya, guru tersebut merasa tidak tidak enak badan sebelum keberangkatan perjalanan tersebut.
"Justru dia merasa sakit, makanya tidak ikut ke Yogya, jadi bukan karena tanggal 25 November. Tanggal 27 November hasil tes usap antigen reaktif, lanjut ke tes usap PCR," tutup Usman.
(antara/arh)