Massa Menyemut Tanpa Jarak di Kampanye Terakhir Buru Selatan

CNN Indonesia
Sabtu, 05 Des 2020 16:49 WIB
Kampanye paslon Safitri Malik Soulisa-Gerson Elyaser Selsily di Buru Selatan dipadati ribuan orang dan minim penerapan protokol kesehatan.
Suasana kampanye paslon Safitri Malik Soulisa-Gerson Elyaser Selsily (SMS-GES) di Pilkada Buru Selatan, Maluku, Sabtu (5/12). (Foto: CNN Indonesia/Said)
Ambon, CNN Indonesia --

Kampanye akhir pasangan calon Bupati-Wakil Bupati Bupati Buru Selatan, Maluku, Safitri Malik Soulisa-Gerson Elyaser Selsily (SMS-GES) pada Pilkada 2020, di Desa Elfule, Kecamatan Namrole, Buru Selatan, Sabtu (5/12), dipadati ribuan pendukung tanpa protokol kesehatan.

Berdasarkan pantauan CNNIndonesia,com di lokasi, Sabtu (5/12) sekitar pukul 12.00 WIT, ribuan orang yang berasal dari Kecamatan Namrole, Kecamatan Waisama, dan Kecamatan Ambalau mulai memadati ruas jalan menggunakan sepeda motor dan mobil sambil membawa sejumlah atribut partai politik.

Mereka kemudian menuju ke lapangan Bola Desa Elfule, Kecatatan Namrole, Buru Selatan pukul 14.00 WIT.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ketua tim kampanye pasangan calon Safitri Malik Soulisa-Gerson Elyaser Selsily (SMS-GES) Ahmadan Loilatu membenarkan massa pendukung pasangan calon yang membludak di kampanye akhir Pilkada Buru Selatan.

Ia mengklaim penerapan protokol kesehatan setiap kegiatan kampanyenya di sejumlah tempat sudah diatur sesuai anjuran pemerintah. Misalnya, membatasi kapasitas pengunjung 50 persen.

Namun, aku dia, animo warga yang tinggi membuat kampanye penutupan itu membludak.

"Massa pendukung yang menghadiri kampanye istri petahana ini di luar sepengetahuan tim paslon. Mereka datang tanpa paksaan dan ingin mendengar visi misi lima tahun," dalihnya.

Ia juga meminta maaf kepada petugas panitia pengawas pemilu (Panwaslu) Kabupaten Buru Selatan karena kejadian yang melibatkan masa pendukung yang membanjiri kampanye akhir Pilkada Buru Selatan.

Ditemui di lokasi kampanye, Wise (45), warga asal Desa Wamkana, Kecamatan Namrole, mengaku tak punya masker saat hendak datang ke kampanye paslon Safitri-Gerson.

Ia mengaku tidak khawatir karena menganggap Buru Selatan bebas Virus Corona.

"Tidak ada Corona di sini, di sini zona hijau, zona bebas Corona. Setiap hari melakukan aktivitas juga tak pernah memakai masker," ujar dia.

Wise berujar delapan perahu katinting membawa ratusan pendukung nomor urut 3 itu untuk mengikuti kampanye di kota Namrole. Mereka, kata dia, bertolak dari Desa Wamkana sekitar pukul 10.00 WIT menuju Namrole.

"Perjalanan memakan waktu sekitar 2 jam, itu pun kalau tidak ombak, " ungkapnya.

Ia juga mengaku tim kampanye menyediakan fasilitas masker. Namun, alat pelindung diri itu habis saat sebelum semua pendukung kebagian.

"Setiap kampanye tim bagi masker namun mungkin massa kali ini cukup membludak hingga masker kehabisan,"ucap dia.

Massa pendukung pasangan calon Safitri Malik Soulisa-Gerson Elyaser Selsily (SMS-GES) di kampanye akhir Pilkada Buru Selatan, Sabtu (5/12). (CNN Indonesia/Said)Massa pendukung pasangan calon Safitri Malik Soulisa-Gerson Elyaser Selsily (SMS-GES) coba ditertibkan terkait penerapan protokol kesehatannya, Sabtu (5/12). (CNN Indonesia/Said)

Sementara itu, Arsad Souwakil, Panitia Pengawas Pemilu Kecamatan Namrole, mengaku kewalahan dengan massa pendukung paslon.

"Bapak-bapak wartawan kita (Panwaslu) kewalahan mengatur massa pendukung Paslon nomor urut 3, di depan panggung tak bisa diurus," aku dia, Sabtu sore.

Arsad mengklaim pihaknya sudah mengatur massa pendukung sang istri petahana itu untuk menjaga jarak, menjauhi kerumunan, dan memakai masker.

Bahkan, kata dia, petugas juga sudah melakukan koordinasi dengan pihak penyelenggara sebelum Safitri-Gerson menggelar kampanye penutupan.

"Namun orang membanjiri kampanye di lapangan Bola Elfule tanpa menjaga jarak," keluhnya, sambil berjalan menuju kerumunan di depan panggung kampanye meninggalkan pewarta.

Kampanye paslon SMS-GES ini sendiri bukan yang pertama kalinya yang menghadirkan massa besar tanpa penerapan protokol kesehatan yang memadai.

Insiden sejenis terjadi pada kampanye paslon ini di Kecamatan Waisama, Pada Rabu (25/11). Saat itu, Safitri meminta maaf dan berdalih tak bisa membendung antusiasme warga.

Untuk diketahui, Pilkada Buru Selatan 2020 diikuti tiga paslon. Yakni, paslon nomor urut 1 Hadji Ali-Zainudin Booy (AJAIB) yang diusung Golkar, Gerindra dan Gelora.

Infografis Partai Langgar Protokol Corona di PilkadaInfografis Partai Langgar Protokol Corona di Pilkada. (Foto: CNN Indonesia/Fajrian)

Paslon nomor urut 2 Abdurahman Soulisa-Elisa Ferianto Lesnusa (Manis) yang diusung Partai NasDem, PPP dan Hanura.

Dan, paslon nomor urut 3, Safitri Malik Soulisa-Gerson Elyaser Selsily (SMS-GES) yang diusung PDI-Perjuangan, PAN, Berkarya, Perindo, Demokrat. PKB, PKS, PKIP, PSI dan PBB.

(sai/arh)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER