Permasalahan banjir juga jadi pembahasan dalam Debat Publik ketiga Pilkada Surabaya, Sabtu (5/12). Hal itu disebut oleh calon wali kota urut 2 Machfud Arifin.
Bermula saat calon wali kota urut 1 Eri Cahyadi menanyakan rencana Machfud soal pembangunan tol tengah kota Surabaya, seperti yang diatur dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 80 Tahun 2019.
"Dalam Perpres 80 tahun 2019 disampaikan ada pembangunan tol tengah kota, yang saya tanyakan apakah bapak akan ambil sebagai kebijakan tol tengah kota?" tanya Eri kepada Machfud.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pertanyaan Eri itu dijawab Machfud. Ia mengatakan bahwa dalam Perpres tersebut tak ada klausul yang membahas tentang tol tengah kota di Kota Surabaya. Ia juga menyebut, daripada tol, yang dibutuhkan warga Surabaya kini adalah pengembangan transportasi massal.
"Tidak ada satu pun klausul yang menyatakan pembangunan tol tengah kota, tolong dipelajari. Kami sependapat di situ transportasi massal, MRT dari Pasar Turi ke Bangkalan, jadi tuntutan terhadap percepatan pembangunan transportasi massal yang dibutuhkan warga Surabaya," katanya.
Tak hanya itu, ia lalu menyinggung kebijakan Pemerintah Kota Surabaya yang menambah lebar jalan, di atas sungai atau saluran air,dengan menggunakan box culvert. Menurutnya hal itu justru menyebabkan banjir.
"Kita baru dipertontonkan penutupan banyak sungai-sungai dengan box culvert, tidak disertai dengan teknologi benar, sehingga hujan baru berapa jam saja di mana-mana sudah banjir," ucapnya.
Merasa pernyataanya tak dijawab oleh Machfud, Eri lantas menyebutkan jika pemerintah ingin membangun tol tengah kota di Surabaya, maka menurutnya perlu ada study lanjutan.
Sebab, kata dia, dalam 10 tahun terakhir Pemkot Surabaya telah membangun 259 kilometer jalan baru. Jalan-jalan itu dianggap telah memenuhi kebutuhan warga Surabaya untuk menghubungkan antar wilayah dan menggerakkan perekonomian.
"Ini harus harus diapakan? perlu studi, karena Pemda tidak boleh membatalkan [perpres], saya sepakat, sehingga harus [dikaji] di titik seperti apa," kata Eri.
Machfud lalu mengakui belum memahami konsep tol tengah kota dalam Perpres 80/2019. Sekali lagi, Ia pun kembali menegaskan bahwa yang paling penting sekarang adalah pembangunan transportasi massal.
"Terkait dengan jalan tol tengah kami sendiri belum paham tunggu nanti setelah 9 Desember insyaallah akan saya kaji dan pelajari untuk tol tengah. Yang penting adalah pembangunan transportasi massal," pungkas dia.
(frd/age)