TNI/Polri mengerahkan ribuan personel gabungan tambahan untuk mengamankan penyelenggaraan Pilkada Serentak di Depok dan Tangerang Selatan pada 9 Desember mendatang.
Jumlah tersebut ditambahkan dari personel yang memang sehari-hari bertugas di Polres ataupun Kodim wilayah penyelenggaraan Pilkada tersebut.
"Ada bantuan ya dari Kepolisian lima ribu personel yang sudah disiapkan, kemudian TNI-nya kami siapkan tiga ribu personel untuk mengantisipasi kegiatan tersebut," kata Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurrachman kepada wartawan di Makodam Jaya, Jakarta, Senin (7/12).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menuturkan bahwa aparat keamanan yang bertugas memang mengantisipasi kemungkinan terjadinya gangguan-gangguan selama Pilkada terlaksana.
Khususnya, kata dia, terkait dengan pelanggaran-pelanggaran protokol kesehatan mengingat penyelenggaraan Pilkada masih dalam situasi pandemi Covid-19.
"Atau ada pelanggaran-pelanggaran antar kedua calon atau ketiga calon yang masing-masing kemudian bersengketa. Ini yang kami waspadai," ucap Dudung.
Sebagai informasi, Pilkada 2020 akan menyerentakkan 270 pemilihan dalam satu hari. Sebanyak 100.359.152 pemilih di 309 kabupaten/kota akan terlibat dalam pilkada kali ini.
Pemilihan yang digelar 9 Desember nantinya digadang-gadang akan mencetak sebagai pilkada dengan jumlah daerah terbanyak dan pilkada pertama saat pandemi.
Anggota Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Mochammad Afifuddin menyebut ada peningkatan jumlah daerah dengan status rawan tinggi Covid-19 menjelang hari pemungutan suara.
Afif mengatakan saat ini ada 62 kabupaten/kota yang masuk kategori rawan tinggi Covid-19, meningkat 12 daerah dari September. Pada saat yang sama, 9 provinsi yang menyelenggarakan Pilgub masuk kategori rawan tinggi.
"Aspek pandemi, aspek spesifik di pilkada tahun ini. Dari 50 daerah, menjadi 62 kabupaten/kota. Artinya meningkat sebanyak 24 persen," kata Afif dalam jumpa pers daring, Minggu (6/12).