Perkembangan pandemi Covid-19 di Indonesia kian membuat waswas. Kendati jumlah pasien sembuh terus bertambah, jumlah kasus aktif positif Covid-19 juga terus meningkat sehingga menjadi perhatian khusus oleh Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Nasional.
Juru Bicara Pemerintah untuk Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito mengaku menyesalkan jumlah kasus aktif Covid-19 yang terus naik. Per Rabu (23/12), Satgas mencatat bahwa jumlah kasus aktif Covid-19 di Indonesia mencapai 106.528 kasus atau 15,53 persen.
Pada pekan sebelumnya, jumlah kasus aktif Covid-19 di Indonesia masih bergerak di sekitar angka 92.000 atau kisaran 12 persen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Wiku, hal ini menandakan bukan hanya terjadi penularan, melainkan juga terjadi peningkatan penularan Covid-19. Kondisi ini harus diwaspadai oleh seluruh pihak dan elemen masyarakat, termasuk pemerintah daerah.
"Saya tekankan, jumlah kasus aktif yang sudah menembus diatas 100 ribu ini, harus menjadi alarm bagi kita semua. Para pimpinan di daerah segera evaluasi penanganan Covid-19 di fasilitas kesehatan," tegas Wiku dikutip dari laman resmi #SatgasCovid19, Kamis (24/12).
Kepada masyarakat, Wiku meminta agar betul-betul disiplin melakukan protokol kesehatan sebagai langkah pencegahan penularan Covid-19. Protokol kesehatan 3M telah sesuai dengan rekomendasi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan diyakini sebagai upaya preventif yang efektif untuk mencegah penularan virus, disamping vaksinasi.
Protokol kesehatan dapat dilakukan masyarakat dengan menerapkan 3M secara benar dan ketat, yaitu memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan.
"Mulailah dari diri sendiri dan sebarkan kepatuhan ini kepada orang-orang terdekat," pesannya.
Kepada pemerintah daerah, Wiku juga meminta untuk memastikan implementasi treatment atau perawatan pasien Covid-19 sesuai dengan standar. Apabila terdapat permasalahan, ujar Wiku, pemda dapat segera koordinasi pusat agar cepat dicarikan jalan keluarnya.
"Langkah terbaik harus dilakukan untuk memastikan para pasien dapat segera sembuh dan semaksimal mungkin hindari jatuhnya korban jiwa," kata Wiku.
Ia juga menambahkan bahwa tingkat keterisian rumah sakit di berbagai daerah saat ini sudah mencapai 80 persen. Hal ini perlu menjadi perhatian bagi pemerintah daerah dan masyarakat.
Menurutnya, langkah strategis untuk antisipasi perlu segera dilakukan agar korban jiwa akibat Covid-19 tidak bertambah. Terlebih saat ini Indonesia segera memasuki masa libur panjang Natal dan Tahun Baru 2021.
(ang/fjr)