Pemerintah akan menyuntik vaksin Covid-19 kepada 1,6 juta tenaga kesehatan hingga akhir Januari sampai Februari 2021. Tenaga kesehatan jadi kelompok prioritas penerima vaksin Covid-19.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, vaksinasi akan dimulai pekan depan. Pemerintah masih menunggu izin penggunaan darurat dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
"Tahap pertama 1,6 juta tenaga kesehatan ini kami rencanakan selesai Januari dan Februari," kata Budi usai Rapat Terbatas Penanganan Pandemi Covid-19 dan Rencana Pelaksanaan Vaksinasi di Istana Negara, Jakarta, Rabu (6/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Budi menyampaikan pemerintah akan fokus memvaksinasi tenaga pelayanan publik dan lansia mulai Maret. Ada 17,4 juta tenaga layanan publik dan 21,5 juta orang lansia yang jadi target vaksinasi.
Untuk mempersiapkan hal itu, pemerintah sudah mulai mendistribusikan vaksin. Sebanyak 1,2 juta dosis vaksin sudah disebar ke 34 provinsi awal pekan ini.
Budi berpesan agar fasilitas layanan kesehatan, khususnya Puskesmas, untuk berbenah diri. Mereka harus memastikan kesiapan infrastruktur dan menyelesaikan proses administrasi yang diperlukan.
"Seluruh rumah sakit, klinik, dan puskesmas untuk mendaftar ke P-Care BPJS dan memberi tahu kalau ada kurang lemari es atau tempat menyiimpan vaksin dengan suhu tertentu," ujar Budi.
Vaksinasi Covid-19 dikabarkan akan dimulai pada 13 Januari 2021 mendatang, usai Presiden Joko Widodo beserta jajaran kabinetnya menerima vaksin Covid-19 lebih dulu. Kemudian program vaksinasi Covid-19 akan menyasar tenaga kesehatan .
Meski vaksinasi Covid-19 akan segera dimulai, BPOM belum mengeluarkan izin pakai darurat (EUA) untuk vaksin Sinovac yang akan digunakan di Indonesia.
Sementara itu total 3 juta vaksin dari perusahaan China, Sinovac telah tiba di Indonesia dan mulai didistribusikan ke daerah.
(dhf/psp)