Produsen vaksin dan obat-obatan, Biofarma buka suara soal pelaksanaan upacara seremonial pengiriman vaksin Covid-19, merk Sinovac yang menuai cibiran dan kritik di media sosial beberapa waktu lalu.
Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 PT BioFarma, Bambang Herianto mengaku mengapresiasi kritik tersebut, namun tak ingin merespons berlebihan.
Ia menilai hal itu sebagai kebebasan berpendapat masyarakat, selain menjadi masukan bagi pihaknya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami mengapresiasi kebebasan dalam berpendapat dari seluruh masyarakat, dan akan menjadi masukan bagi kami," kata Bambang lewat pesan singkat kepada CNNIndonesia.com, Rabu (7/1).
Namun, Bambang lebih lanjut enggan merespons terkait pertanyaan yang banyak dilayangkan warganet alasan seremonial upacara pengiriman vaksin tersebut.
Video upacara seremonial pengiriman vaksin yang dilakukan Bio Farma banyak menuai cibiran warganet di media sosial. Mereka menilai seremonial itu tak bersimpati di tengah lonjakan kasus Covid-19.
Salah satu akun bernama @vintenas mengatakan, hanya di Indonesia pengiriman vaksin dibuat seremonial. Pernyataan akun tersebut banyak menuai respons warganet lain. Hingga berita ini ditulis, unggahan itu telah disukai 18 ribu kali.
Unggahan tersebut juga di-cuit ulang oleh epidemiolog dari Universitas Indonesia, Pandu Riono lewat akun @drpriono1
Dalam cuitannya Pandu menulis pernyataan satir dengan mengatakan, upacara yang disusun cermat lebih penting dibandingkan memikirkan strategi vaksinasi yang baik.
"Harapan atau kegembiraan yang berlebihan terhadap Vaksin dalam suasana kedukaan yang panjang karena kasus terus naik, rumah sakit kolaps, kematian terus naik," kata Pandu.
Vaksin Sinovac telah resmi didistribusikan per 3 Januari lalu di bawah tanggung jawab Bio Farma. Namun, meski sudah dikirimkan, penggunaannya masih menunggu izin Penggunaan Darurat atau EUA dari BPOM.
(thr/wis)