Kritik Jadwal Vaksinasi Covid saat Izin BPOM Belum Terbit

CNN Indonesia
Kamis, 07 Jan 2021 14:12 WIB
Pakar kesehatan masyarakat melontarkan kritik terkait pengumuman jadwal pelaksanaan vaksinasi oleh pemerintah ketika izin dari BPOM belum ada.
Simulasi vaksinasi Covid-19 di Puskesmas Tapos, Depok, Jawa Barat, 22 Oktober 2020. (CNN Indonesia/Andry Novelino)

Epidemiolog dari Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung Panji Fortuna menilai pengumuman dari pemerintah soal jadwal vaksinasi saat hasil uji klinis dan izin BPOM belum ada itu harus dianggap sebagai suatu yang tentatif alias masih bisa berubah.

"Itu harus dianggap sebagai suatu jadwal yang tentatif, karena menunggu izin BPOM," kata Panji.

Ia tak memungkiri bahwa tindakan pemerintah yang mengumumkan jadwal vaksinasi meski izin belum keluar itu memberikan kesan adanya tekanan kepada BPOM. Meskipun demikian, Panji tetap yakin BPOM alam independen dan disiplin terhadap aturan dalam mengeluarkan izin.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya yakin BPOM tahu resiko kalau tunduk kepada tekanan, kalau misal ada tekanan ya, karena BPOM ini kan yang keluarkan banyak izin, makanan, obat. Punya reputasi yang harus dipertahankan, kalau kepercayaan masyarakat turun, bisa repot," ucap dia.

Sejauh pengamatannya, Panji menilai sangat kecil kemungkinkan izin darurat ditolak ataupun tidak dikeluarkan BPOM.

Menurut dia juga, tidak perlu waktu lama untuk mengeluarkan izin jika data yang diberikan dari tim peneliti uji klinis fase III vaksin Sinovac ke BPOM menunjukkan hasil yang bagus.

"Kalau data bagus, sebenarnya tidak perlu waktu lama BPOM untuk keluarkan izin, tanggal 8 [Januari] infonya data dari Bio Farma masuk ke BPOM. Saya yakin dari Turki dan Brazil juga sudah masuk, saya pikir tidak perlu waktu lama," ucap Panji.

Sebelumnya, Juru Bicara Vaksin Covid-19 dari BPOM, Lucia Riska Andalusia mengatakan akan mengeluarkan izin pakai penggunaan darurat vaksin Covid-19 Sinovac di Indonesia secepatnya.

Lucia menegaskan, hingga kini EUA vaksin Covid-19 Sinovac belum dikeluarkan BPOM. Pihaknya masih menunggu kelengkapan data dari tim peneliti uji klinis fase III vaksin Sinovac yang berada di Bandung.

"EUA belum, pastinya kami upayakan secepatnya setelah menerima data lengkap. Agar penyuntikan dapat segera diberikan," kata Lucia kepada CNNIndonesia.com, Selasa (5/1).

Sehari sebelumnya, Manajer Tim Riset Fakultas Kedokteran Unpad Eddy Fadlyana menjanjikan pihaknya mengirim laporan interim uji klinis fase III vaksin Sinovac ke BPOM pada pekan ini, paling tidak 8 Januari 2021. Selanjutnya, kata dia, BPOM lah yang akan mengumumkan hasilnya, termasuk kajian keampuhan atau efikasi dan keamanan vaksin Covid-19.

"[Diumumkan] tanggal 15 Januari oleh BPOM [Badan Pengawas Obat dan Makanan]," ujar Manajer Tim Riset Fakultas Kedokteran Unpad Eddy Fadlyana melalui pesan singkat, Senin (4/1).

(yoa/kid)


[Gambas:Video CNN]

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER