Krisis tempat tidur untuk perawatan pasien Covid-19 juga dialami Surabaya. Bahkan saat ini Satgas Penanganan Covid-19 Surabaya telah mengalihfungsikan asrama haji, di mana 180 ruang di sana akan dipakai untuk perawatan pasien bergejala ringan.
Pelaksana tugas (Plt) Wali Kota Surabaya, Whisnu Sakti Buana mengatakan keterisian tempat tidur (BOR) untuk ruang isolasi pasien Covid-19 terpakai 80 hingga 85 persen per Kamis (7/1). Sementara di ruang ICU, masih tersisa beberapa tempat tidur.
"Rumah sakit BDH [RSUD Bhakti Dharma Husada] dengan kapasitas 200, 112 kami alokasikan untuk Covid-19. Jadi lebih banyak untuk Covid-19, baik rumah sakit kita RS Soewandhi atau BDH," terang Whisnu, Kamis (7/1).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau rumah sakit swasta, sudah ada datanya total ada 2.000 bed untuk pasien Covid-19 di Surabaya," tambah dia lagi.
Hampir serupa diterapkan Pemerintah Kota Semarang yang menyiapkan asrama haji atau Islamic Center Kota Semarang sebagai tempat isolasi pasien Covid-19. Langkah ini ditempuh menyusul minimnya ketersediaan tempat tidur di berbagai rumah sakit dan tempat isolasi.
Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi menyatakan status tempat isolasi di rumah dinas wali kota pun ikut ditingkatkan menjadi Rumah Sakit Darurat Covid-19.
Pasalnya kata dia, jumlah pasien di tempat isolasi rumah dinas itu mencapai 100 hingga 150 orang. Hendrar pun melanjutkan, tingkat keterisian tempat tidur di rumah sakit kini mencapai 80 persen.
"Dalam waktu dekat mulai berjalan, untuk mengurangi kepada di tempat isolasi rumah dinas wali kota yang sudah mulai berjubel," kata Hendrar dikutip dari Antara, Kamis (7/1).
Kondisi menipisnya tempat tidur di ruang isolasi dan ICU perawatan pasien Covid-19 juga dialami Yogyakarta. Juru Bicara Pemda DIY untuk Penanganan Covid-19, Berty Murtiningsih membeberkan dari total 76 tempat tidur di ruang ICU hingga Kamis (7/1) kemarin tersisa 19 buah atau terisi 75 persen.
Adapun tempat tidur di ruang perawatan isolasi Covid-19 biasa terpakai 595 unit dari total kapasitas 641 tempat tidur. Artinya sudah terpakai 92,8 persen per Kamis (7/1).
Nyatanya, membludaknya pasien dan keteterannya rumah sakit menampung pasien Covid-19 juga terjadi di Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kota Kupang, Ernest Ludji mengungkapkan ruang perawatan pasien Covid-19 yang dikelola pemerintah daerah kini sudah penuh. Bahkan setidaknya ada 25 pasien yang tidak tertampung.
Sebab, ia membeberkan, dari total kapasitas tempat tidur sebanyak 94 unit, pasien yang harus menjalani perawatan medis mencapai 119 orang.
"Ruangan perawatan yang disiapkan pemerintah Kota Kupang untuk pasien Covid-19 sudah penuh sehingga pemerintah menyiapkan tambahan tempat tidur untuk perawatan pasien Covid-19," tutur Ernest Ludji dikutip dari Antara, Jumat (8/1).
Lihat juga:Habis PSBB Terbitlah PPKM, Apa Bedanya? |