Cek Dugaan Sabotase Pompa Air Dukuh Atas, Polisi Undang PLN

CNN Indonesia
Senin, 25 Jan 2021 15:18 WIB
Kasus dugaan pencurian kabel pompa air Dukuh Atas tengah diselidiki kepolisian terkait kemungkinan sabotase.
Rumah pompa air Dukuh Atas, Jakarta. (Foto: CNN Indonesia/Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia --

Polisi masih mengusut kasus kerusakan kabel pompa air Dukuh Atas, Jakarta Pusat. Rencananya, pihak PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) (PLN) pun bakal dimintai keterangan, Senin (25/1).

Pada 14 Januari, kabel pompa itu diketahui rusak oleh petugas PLN yang tengah mengecek meteran los.

Kapolsek Tanah Abang Kompol Singgih Hermawan mengatakan keterangan pihak PLN diperlukan karena mereka yang memperbaiki kabel pompa.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Hari ini diundang tapi saya enggak tahu datang apa enggak," kata Singgih saat dikonfirmasi, Senin (25/1).

Dalam penyelidikan kasus ini, polisi diketahui telah meminta keterangan dari petugas pompa. Berdasarkan keterangan saat pemeriksaan, mereka mengaku tak curiga bahwa kabel rusak, sebab pompa masih dapat beroperasi.

"Tapi untuk mesin airnya enggak ada masalah. Aliran listrik ke mesin air jalan. Apakah ada sengaja mutus atau bagaimana itu yang mau kami tanya ke PLN," ucap Singgih.

Singgih menuturkan sejauh ini berdasarkan hasil penyelidikan, belum ditemukan ada dugaan sabotase.

"Yang jelas dia (kabel) putus apakah sengaja dirusak orang atau bagaimana, nanti kita tanya PLN itu. Karena dia yang cek langsung pas hari itu. Kita ingin tahu keterangannya bagaimana," tutur Singgih.

Lebih lanjut, Singgih berharap nantinya Dinas Sumber Daya Air (SDA) Pemprov DKI bisa memasang kamera CCTV di area pompa air.

Dengan begitu, kata Singgih, jika nantinya kembali ada kerusakan, proses penyelidikan bisa menjadi lebih mudah.

"Mereka enggak punya CCTV, itulah kami sarankan untuk dinas air itu pasang CCTV. Karena CCTV-nya enggak ada di situ," ucap Singgih.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria sendiri menyerahkan kasus itu ke kepolisian.

"Kejadian yang beberapa hari kemarin ini sedang diproses, kita akan lihat. Apa motifnya, apa masalahnya, apa yang dilakukan," kata Riza di Balai Kota, Jumat (22/1).

"Jadi kita serahkan nanti pada pihak kepolisian untuk mencari tahu lebih detail lagi," imbuhnya.

Riza mengatakan kejadian serupa sempat terjadi pada Juli 2020. Namun, saat itu pelaku pencurian kabel tertangkap, sementara pelaku pencurian kabel beberapa hari lalu belum tertangkap.

Pelaksana Harian (Plh) Wali Kota Jakarta Pusat Irwandi mengatakan aksi tersebut bukan merupakan aksi sabotase, melainkan pencurian biasa. Ia menduga pelaku pencurian merupakan penyandang masalah kesejahteraan sosial atau PMKS.

Infografis Fakta Banjir Jabodetabek 24-26 Februari 2020Infografis Fakta Banjir Jabodetabek 24-26 Februari 2020. (CNNIndonesia/Asfahan Yahsyi)

Kendati begitu, pelaku pencurian masih belum tertangkap sampai saat ini. Pihaknya menyerahkan kepada polisi terkait hal tersebut.

"Pelaku belum ketangkap, tapi sudah diproses oleh pihak kepolisian," ujar Irwandi saat dihubungi.

Diketahui, rumah pompa air di Dukuh Atas, Jakarta, itu berfungsi untuk mencegah banjir di underpass atau lintas bawah di lokasi itu. 

Cara kerjanya adalah menyedot air di underpass dan mengalirkannya ke Kali Ciliwung. Jika pompa rusak, lintas bawah itu tergenang air.

(dis/dmi/arh)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER