Presiden Joko Widodo berjanji untuk mempermudah jalan penyuluh program Keluarga Bencana (KB) menjadi pegawai negeri sipil (PNS).
Janji itu merespons aspirasi para penyuluh KB yang disampaikan Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) Hasto Wardoyo.
Jokowi mengatakan pemerintah sedang membutuhkan tenaga lapangan untuk mengeksekusi program. Sehingga, jalan para penyuluh KB menjadi PNS terbuka.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Penyuluh KB yang PNS 13 ribu, kemudian petugas lapangan KB non-PNS ada 9.600. Tadi Dokter Hasto menyampaikan agar ini bisa ditambah, saya jawab bisa," kata Jokowi dalam pembukaan Rakornas Kemitraan Program Bangga Kencana di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (28/1).
Jokowi berharap para penyuluh KB itu nantinya dapat mewujudkan kampung KB di seluruh Indonesia. Ia berharap program itu bisa mewujudkan keluarga yang bahagia dan sejahtera.
Mantan Gubernur DKI Jakarta itu juga meminta para penyuluh tidak hanya berfokus pada tugas pengendalian penduduk. Jokowi ingin para penyuluh KB juga menyiapkan masa depan bangsa lewat pembinaan keluarga.
"Karena sesungguhnya keluarga adalah tiang negara. Jika seluruh keluarga hidup berkualitas, maka Indonesia juga akan berkualitas, Indonesia juga akan sejahtera, ujarnya.
Dalam kesempatan itu, Jokowi juga mengapresiasi kerja BKKBN dan jajarannya. Jokowi meminta BKKBN untuk terus bekerja untuk meningkatkan kualitas keluarga di Indonesia.
"Saya ingin menyampaikan terima kasih, menyampaikan apresiasi, menyampaikan penghargaan kepada seluruh jajaran BKKBN dan kader penggeraknya di desa-desa dan di kampung-kampung," ucap Jokowi.
(dhf/arh)