Menkes: Dunia Berebut Vaksin Penyebab Pasokan Daerah Tak Rata

CNN Indonesia
Rabu, 03 Mar 2021 06:34 WIB
Menkes Budi Gunadi Sadikin menyatakan saat ini vaksin tidak hanya diperebutkan warga Indonesia, tetapi juga negara lain.
Menkes Budi Gunadi Sadikin menyatakan vaksin jadi bahan rebutan, sehingga alokasi untuk setiap daerah masih timpang (CNN Indonesia/ Adhi Wicaksono)
Jakarta, CNN Indonesia --

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengklaim saat ini banyak orang berebut vaksin virus corona (Covid-19). Ia mengatakan hal itu jadi salah satu penyebab vaksin tidak terdistribusi secara merata di daerah.

"Bukti sangat nyata, orang berebut vaksin. Sebagian rakyat Indonesia ingin divaksin," kata dia, dikutip melalui siaran langsung CNNIndonesia TV, Selasa (2/3).

Budi mengaku melakukan konferensi video dengan kepala daerah setiap pekan untuk menanyakan pelaksanaan dan kesulitan pelaksanaan program vaksinasi. Dari situ, ia mendapat pertanyaan kenapa jumlah vaksin kurang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kok vaksinnya kurang? Memang di dunia juga kurang, sedang rebutan vaksin. WHO dan PBB sedang debat panas karena vaksin ini banyak (diambil) oleh negara-negara besar, negara miskin susah sekali," tuturnya.

Dia menyinggung beberapa negara seperti Australia, Jepang, Thailand dan Filipina yang juga baru memulai vaksinasi. Bahkan Malaysia, lanjutnya, yang belum jelas kapan vaksinasi dimulai.

Kondisi ini, menurut Budi, menandakan Indonesia sudah lebih dulu dari banyak negara. Meski vaksinasi tidak merata, ia mengatakan banyak daerah tetap semangat melakukan vaksinasi.

"Kita baru men-secure 90 juta dosis (vaksin), artinya 45 juta orang target pemerintah pusat. Baru setelah Juli kita bisa lebih baik," tambah dia.

Mengutip data Satuan Tugas Penanganan Covid-19, vaksinasi Covid-19 baru rampung dua dosis kepada 1.047.288 penerima per hari ini. Sementara target vaksinasi pemerintah mencapai 188,7 juta orang.

Budi mengatakan vaksinasi baru menyentuh 20-25 persen masyarakat bukan karena pemerintah tidak mampu. Namun, kata dia, karena stok dosis vaksin belum mencukupi untuk menggenjot vaksinasi.

(fey/bmw)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER