Plt Sekretaris Dewan DPRD DKI Hadameon Aritonang mengatakan vaksinasi Covid-19 bagi wakil rakyat Jakarta itu melibatkan pula pasangan masing-masing sekaligus.
Hadameon menerangkan sejak hari ini, Selasa (16/3), anggota dan pasangannya mulai mendapatkan jatah vaksinasi dosis kedua, setelah mendapatkan jatah dosis pertama pada awal Maret lalu.
"Kalau anggotanya perempuan, berarti suaminya. Kalau anggota dewan laki, berarti istrinya," kata Hadameon saat dihubungi, Selasa (16/3).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menerangkan vaksinasi untuk pasangan anggota DPRD tidak termasuk dalam kategori vaksinasi keluarga anggota.
Vaksinasi bagi keluarga anggota, menurut dia, belum bisa dilakukan dalam waktu dekat.
"Iya belum bisa, dari dinas kesehatan itu keluarga belum, baru untuk anggota DPRD beserta istri dan suaminya," ujar dia.
Diketahui, sebelumnya Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Mohamad Taufik mengatakan pihaknya berencana mengajukan vaksinasi covid-19 bagi keluarga anggota dewan seiring permintaan dari para anggota.
Permintaan vaksinasi untuk keluarga anggota dewan itu diajukan kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Sekretaris Komisi D DPRD DKI Jakarta dari Fraksi Gerindra, Syarif menilai vaksinasi Covid-19 terhadap keluarga anggota Dewan tak perlu dipermasalahkan sebab hal serupa juga dilakukan terhadap anggota DPR RI.
"Kan gini, orang kalau lihat kan di DPR begitu, ada keluarga. Masak kita kagak, kira-kira begitu," ujar Syarif kepada wartawan di kompleks Balai Kota, Jumat (12/3).
Syarif mengakui bahwa vaksinasi Covid-19 kepada anggota Dewan dan keluarga memang atas permintaan anggota sendiri. Total terdapat sekitar 300 dosis yang dibutuhkan untuk vaksinasi tersebut dengan asumsi 106 anggota, istri dan dua anak.
Di satu sisi, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria sebelumnya pernah mengeluarkan pernyataan menolak hal itu. Kala itu, menurut Riza, keluarga anggota DPRD bukan kelompok prioritas.
"Keluarga kita lebih baik berada di rumah, karena tempat terbaik bagi seluruh warga adalah berada di rumah, yang keluar rumah siapa? yang paling penting dan genting, itupun tetap menggunakan prokes. Selebihnya di rumah adalah tempat yang terbaik," ujar pria yang juga Ketua DPD Gerindra DKI tersebut awal Maret lalu.