Ketua Umum PA 212 Slamet Maarif mengatakan banyak pihak antusias menyambut kedatangan mantan Imam Besar FPI Rizieq Shihab di Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, pada 10 November 2020 lalu.
Menurutnya, para pegawai bandara ikut mengucapkan takbir begitu Rizieq tiba. Bahkan, kata Slamet, anggota TNI ikut berselawat ketika Rizieq keluar bandara menuju kediamannya di Petamburan, Jakarta Pusat.
"Bahkan yang ucapkan takbir duluan bukan kami, tapi pegawai bandara, termasuk TNI juga ada yang berselawat," kata Slamet saat bersaksi di sidang lanjutan perkara kerumunan Megamendung, Bogor dengan terdakwa Rizieq, di Pengadilan Negerai Jakarta Timur, Kamis (6/5).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Slamet sekaligus menyampaikan bahwa pihak Bandara Soetta tak mau diganti soal kerusakan fasilitas saat Rizieq tiba.
Ia mengetahui kerusakan fasilitas di Bandara Soetta imbas kepulangan Rizieq dari media. Mendengar hal tersebut, ia langsung menghubungi menantu Rizieq, Hanif Alatas untuk berkomunikasi dengan pihak bandara membahas kerusakan tersebut.
"Habib Hanif hubungi Eya Wahyudi salah satu staf bandara. Kemudian Eya mengatakan kerusakannya tidak perlu diganti, tidak seberapa," ujarnya.
Slamet mengklaim pihak Rizieq berkukuh tetap ingin mengganti kerusakan Bandara Soetta. Namun, pihak bandara melalui Eya menyatakan tetap tak perlu diganti.
"Kalau diganti biaya berapa kita ganti. Pihak bandara bilang tak usah diganti," katanya
Eya, kata Slamet, mengatakan kerusakan tersebut terjadi bukan karena disengaja. Namun, karena massa hanya ingin lebih dekat menjemput Rizieq di bandara.
"Kita waktu itu sama Habib Hanif kalau memang biaya mau ganti kami akan ganti. Kalau mau dibetulkan kami akan betulkan kita kirim orang ke sana. Kata pihak bandara enggak usah ini hanya kerusakan kecil," ujarnya.
Sebelumnya. Senior Manager Of Aviation Security Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Oka Setiawan menyebut, nilai kerugian akibat kerusakan saat kedatangan Rizieq Shihab dari Arab Saudi pada November tahun lalu mencapai Rp16 juta.
(rzr/fra)