Salat Idulfitri atau salat Ied 1442 Hijriah di Kota Semarang digelar tanpa menggunakan area lapangan yang luas. Ibadah tahun ini justru dipusatkan di seluruh masjid dan musala kampung dengan tujuan memecah kerumunan warga di tengah pandemi Covid-19.
Lapangan Pancasila Simpang Lima Semarang yang biasanya menjadi tempat utama salat Ied kini tak lagi dipakai.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Masjid Baiturahman menjadi tempat pengganti salat Ied dengan lokasi di kawasan Simpang Lima. Meski begitu jemaah yang diizinkan masuk dibatasi 500 orang. Sebelum itu pun warga wajib melalui pemeriksaan suhu tubuh dan menggunakan hand sanitizer.
Adapun tempat salat dan saf pun diatur berjarak sesuai protokol kesehatan pencegahan Covid-19.
Sejumlah aparat TNI dan Polri diterjunkan untuk mengamankan dan mengatur jemaah agar tak meluber sampai keluar Masjid Baiturrahman atau bahkan menutup jalan kawasan Simpang Lima.
"Sudah kita sosialisasikan di media massa, koran dan radio kalau tidak ada salat Ied di Lapangan Simpang Lima. Pusatnya digeser ke Masjid Baiturrahman namun dengan protokol kesehatan yakni pembatasan jumlah jemaah yang hanya 500 orang, saf berjarak hingga pemeriksaan suhu tubuh dulu," ujar Sekretaris Panitia Salat Ied Masjid Baiturrahman Semarang, Munajat pada Kamis (13/5).
Larangan penggunaan area lapangan disampaikan Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi seiring kondisi pandemi yang masih berlangsung. Sebagai pengganti, Hendrar meminta seluruh pengelola masjid dan musala di kampung untuk menggelar salat Ied dengan tujuan memecah kerumunan warga.
"Kami harus mengatur ini, tidak lagi ada penggunaan lapangan atau area luas untuk salat Ied. Sebagai ganti, seluruh masjid dan musala di kampung-kampung silakan digelar untuk salat Ied agar mencegah kerumunan dan warga banyak pilihan tempat terdekatnya. Ini sudah kami komunikasikan dengan MUI," ungkap Hendrar.
Kapolrestabes Semarang Kombes Polisi Irwan Anwar mengimbau warga untuk tetap menerapkan protokol kesehatan selama dan setelah salat Ied. Khususnya saat mengunjungi makam ataupun mengikuti silaturahmi keluarga.
"Salat Ied berjalan lancar aman. Kami harapkan, habis salat Ied tetap selalu gunakan prokes, apalagi pas ziarah di makam dan silaturahmi keluarga. Jangan sampai muncul klaster-klaster baru. Personel kami juga akan memantau mengawasi di kampung-kampung," terang Irwan.