Bentrok Warga dan PT TPL di Toba, Pria 75 Tahun Terluka

CNN Indonesia
Kamis, 20 Mei 2021 09:15 WIB
Warga bentrok dengan PT Toba Pulp Lestari terkait penanaman eukaliptus di tanah adat, di Desa Natumingka, Kecamatan Borbor, Kabupaten Toba, Sumut.
Ilustrasi bentrokan. (Foto: iStock/ManuelVelasco)
Medan, CNN Indonesia --

Masyarakat dan karyawan PT Toba Pulp Lestari (TPL) terlibat bentrok terkait lahan di Desa Natumingka, Kecamatan Borbor, Kabupaten Toba, Sumatra Utara, Selasa (18/5) lalu.

Bentrokan itu dipicu rencana pihak PT TPL yang ingin menanam eukaliptus di atas tanah adat masyarakat Natumingka.

Akibat bentrokan itu, puluhan masyarakat setempat mengalami luka-luka. 

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ketua Aliansi Masyarakat Adat Nusantara (AMAN) Tano Batak, Roganda Simanjuntak, mengatakan bentrokan berawal saat ratusan petugas keamanan dan karyawan PT TPL datang ke lahan tersebut. Mereka membawa truk penuh dengan bibit eukaliptus untuk ditanami di lahan itu.

Akan tetapi, masyarakat menolak lahan itu ditanami bibit eukaliptus. Mereka membantah klaim PT TPL bahwa lahan seluas 600 hektare tersebut masuk dalam konsesi PT TPL. Menurut masyarakat lahan tersebut sudah ratusan tahun mereka kelola.

"Masyarakat sudah ratusan tahun menempati lahan itu. Di sana sudah ada 13 generasi. Tapi PT TPL mengklaim itu konsesi mereka. Di wilayah adat itu PT TPL mengklaim 600 hektare sebagai wilayah konsesi," kata Roganda, Rabu (19/5).

Infografis Penyebab Konflik AgrariaInfografis Penyebab Konflik Agraria. (Foto: CNN Indonesia/Laudy Gracivia)

Menurut Roganda, saat itu puluhan masyarakat tetap bertahan agar PT TPL tidak masuk. Aparat kepolisian sempat mengajak kedua pihak bermediasi. Namun saat mediasi berlangsung, terjadi provokasi. Akibatnya bentrokan tak terelakkan.

"Masyarakat diserang dengan kayu dan batu. Masyarakat langsung berlarian untuk menyelamatkan diri. Sebelumnya, masyarakat juga terlibat bentrok dengan pihak PT TPL. Karena makam leluhur masyarakat adat Natumingka di atas lahan itu dibongkar," sebutnya.

Akibat bentrokan itu puluhan warga mengalami luka. Salah satu warga yang menjadi korban bernama Jusman Simanjuntak (75). Jusman mengalami luka di bagian wajah dan dilarikan ke Puskesmas. 

Manager Corporate Communications PT TPL Norma Hutajulu yang dimintai konfirmasi hanya memberikan jawaban singkat.

"Terimakasih sudah konfirmasi. Mohon ditunggu siaran persnya ya," katanya singkat.

Bentrokan antara masyarakat dengan pihak PT TPL, kata Roganda sudah lama berlangsung. Bahkan sepanjang 2020-2021, sekitar 70 warga dilaporkan PT TPL ke polisi. Konflik lahan konsesi TPL pun terjadi di Toba, Simalungun, Taput, Humbahas.

Direktur PT Toba Pulp Lestari Tbk Jandres Silalahi mengonfirmasi aksi-aksi yang tidak diharapkan oleh sekelompok masyarakat tersebut terjadi di tengah proses dialog antara perusahaan, masyarakat, Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH), serta stakeholders lainnya.

"Kami menyesalkan atas terjadinya tindakan yang tidak diharapkan yang menyebabkan dua korban luka. Apalagi, aksi oleh sekelompok oknum masyarakat tersebut terjadi di tengah proses dialog untuk menyelesaikan isu-isu yang ada," kata Jandres melalui keterangan tertulis.

Lokasi penanaman tersebut merupakan lokasi konsesi yang memiliki izin dari negara dan telah memasuki masa rotasi penanaman ke-6 (enam), berdasarkan SK Menteri Kehutanan No.493/Kpts-II/92 tanggal 01 Juni 1992.Jo SK.307/MenLHK/Setjen/HPL.P/7/2020 tentang Pemberian Hak Pengusahaan Hutan Tanaman Industri

Atas terjadinya aksi tersebut, PT Toba Pulp Lestari akan terus mendorong dialog dan solusi yang damai dengan masyarakat guna mencari jalan keluar persoalan.

Catatan Redaksi: Judul dan beberapa bagian dari artikel ini diubah pada Kamis (20/5) pukul 11.12 WIB, sebelumnya berjudul "Kerabat Luhut Dikabarkan Terluka dalam Bentrok Warga & PT TPL". 

(fnr/arh)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER