Kala Warga Kesampingkan Takut Demi Vaksinasi Usia 18 ke Atas

CNN Indonesia
Sabtu, 12 Jun 2021 04:50 WIB
Warga mengantre dalam barisan berjarak antarsesama untuk mendapatkan vaksinasi Covid-19 bagi usia 18 ke atas di SMA Perguruan Cikini, Pancoran, Jakarta Selatan, 11 Juni 2021. (CNN Indonesia/Yogi Anugrah)
Jakarta, CNN Indonesia --

Suratman, 54, mengayun-ayunkan tangan kirinya seperti gerakan senam saat berdiri di bawah pohon rindang area SMA Perguruan Cikini, Pancoran, Jakarta Selatan, Jumat (11/6) siang.

Gerakan itu berulang-ulang ia lakukan untuk meredakan rasa nyeri pascasuntikan vaksin Covid-19 yang baru saja ia dapatkan di wilayah sekolah tersebut.

SMA Perguruan Cikini, adalah satu dari banyak tempat di ibu kota RI yang melayani vaksinasi Covid seiring kebijakan perluasan sasaran kepada seluruh masyarakat berusia 18 tahun ke atas.

"Saya tahu infonya udah bisa vaksin dari teman-teman kemarin, langsung datang hari ini," kata dia kepada CNNIndonesia.com.

Pagi tadi, dia mengaku tiba sekitar pukul 08.00 WIB. Saat itu, menurutnya, warga yang datang sudah cukup banyak--mencapai ratusan orang.

Bukan hanya warga negara Indonesia (WNI), kata dia, terlihat pula puluhan warga negara asing (WNA) yang datang ke lokasi vaksinasi itu. Belakangan, puluhan WNA itu tidak diizinkan ikut karena kurang beberapa persyaratan.

Suratman datang sendiri pada pagi itu, tidak bersama keluarganya. Ia menyebut, keluarganya belum yakin untuk disuntik vaksin.

"Keluarga lain belum dapat. Baru saya. Mungkin masih mikir-mikir, masih takut," kata.

Dia yang rampung mendapatkan vaksin setelah mengikuti alur antrean sekitar pukul 09.30 WIB. Dia, dan juga ratusan orang di SMA tersebut, mendapatkan suntikan vaksin Covid-19 dosis pertama merk AstraZeneca.

Pria berusia 54 tahun ini mengaku sudah tahu pula informasi dan pemberitaan yang menyebut beberapa masyarakat mendapatkan efek samping atau Kejadian ikutan pasca imunisasi (KIPI) usai mendapat vaksinasi AstraZeneca.

Namun, ia merasa tak gentar. Suratman berkeyakinan, manfaat vaksin lebih besar ketimbang risikonya.

"Untuk kesehatan, pengobatan pasti ada efek sampingnya, tapi bertujuan positif," ucap dia.

Warga menunggu giliran untuk vaksinasi Covid-19 bagi usia 18 ke atas di SMA Perguruan Cikini, Pancoran, Jakarta Selatan. (CNN Indonesia/Yogi Anugrah)

Di tempat yang sama, lain Suratman, lain lagi Suryadi (42). Beberapa anggota keluarganya telah mendapatkan vaksin. Oleh karena itu, ketika pemerintah membuka vaksinasi untuk 18 ke atas, pihaknya pun tak mau melewatkan. Datang sekitar pukul 08.00 WIB juga, ia baru selesai sekitar pukul 10.00 WIB.

"Ini udah lumayan terasa pegal-pegal ni [lengan yang disuntik]," kata dia.

Ia mengaku sebenarnya memiliki sedikit ketakutan untuk vaksin. Namun setelah melalui skrining dan dinyatakan bisa mendapatkan vaksin, ia pun mengenyampingkan rasa takut itu.

"Ngeri juga. Tapi ada istilahnya: untuk kesehatan kita juga. Kalau kita merasa sehat, ya enggak apa-apa. Alhamdulillah tadi tensinya bagus, ya kita jalanin aja," kata Suryadi.

Sebagai informasi, sebelumnya Kementerian Kesehatan mengizinkan Pemprov DKI Jakarta untuk memperluas sasaran vaksinasi Covid-19 kepada seluruh masyarakat berusia 18 tahun ke atas, dari yang semula dilakukan sesuai tahap target tingkat risiko paparan.

Hal tersebut tertuang dalam surat Kementerian Kesehatan yang ditujukan kepada Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta. Pelaksana tugas (Plt) Kepala Badan PPSDM Kesehatan Kemenkes Maxi Rein Rondonuwu membenarkan surat tersebut.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Dinkes DKI Dwi Oktavia mengatakan vaksinasi bagi masyarakat berusia di atas 18 tahun itu telah dimulai sejak Rabu (8/6).

Untuk mendapatkan vaksinasi, ia menyebut ada sejumlah persyaratan yang harus dipenuhi masyarakat.

"Pokoknya bawa KTP (DKI) atau bawa (surat keterangan) domisili," kata Dwi saat dihubungi Rabu (9/6) malam.

(yoa/kid)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK