73 Persen Kasus Covid-19 di Jateng Disumbang Klaster Keluarga

CNN Indonesia
Jumat, 18 Jun 2021 03:45 WIB
Petugas kepolisian memantau penerapan protokol kesehatan saat Operasi Yustisi Covid-19 di Kawasan Kota Lama Semarang, Jawa Tengah, Minggu (29/11/2020). (ANTARA FOTO/AJI STYAWAN)
Jakarta, CNN Indonesia --

Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Tengah Prasetyo Aribowo mengungkapkan setidaknya 73 persen kasus Covid-19 di Jateng disumbang oleh temuan kasus pada klaster keluarga. Prasetyo lantas menyoroti bahwa sejatinya sebaran kasus Covid-19 di Jateng telah meluas di lingkup komunitas mikro seperti RT/RW.

Dengan temuan itu, Prasetyo berharap agar esensi dari Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro benar-benar direalisasikan dengan apik oleh masyarakat di Jateng.

"Jujur klaster keluarga yang paling menguasai di Jateng, ada sekitar 73 persen, disusul klaster perusahaan. Beberapa klaster itu kita dorong tetap waspada pada level RT/RW lewat pendekatan yang kita sebut 'Jogo Tonggo'," kata Prasetyo dalam acara daring yang disiarkan melalui kanal YouTube BNPB Indonesia, Kamis (17/6).

Penularan Covid-19 klaster keluarga memang sangat rawan terjadi lantaran apabila ada salah satu anggota keluarga yang terpapar covid-19 tanpa menyadarinya karena termasuk orang tanpa gejala (OTG), maka tingkat penularan dalam satu rumah sangat tinggi.

Selain itu, kurang tertibnya melakukan isolasi mandiri di rumah dapat menambah masalah baru. Oleh sebab itu, Prasetyo menilai saat-saat seperti inilah penerapan PPKM Mikro harus benar-benar dipatuhi dan diperketat.

Ia juga mewanti-wanti bagi anggota keluarga lainnya yang tidak terpapar Covid-19 maka diminta harus tetap menerapkan protokol kesehatan dengan ketat. Adapun protokol kesehatan yang harus dilakukan antara lain memakai masker, mencuci tangan dengan sabun atau hand sanitizer, serta menjaga jarak dan menghindari kerumunan.

"Keterlibatan RT/RW menjadi sangat krusial disini di dalam melakukan pencegahan, termasuk juga mendata RT yang terpapar," kata dia.

Hal serupa sebelumnya juga disampaikan Koordinator Rumah Sakit Darurat (RSD) Wisma Atlet Kemayoran Mayjen TNI Tugas Ratmono. Ia menyebut mayoritas pasien terinfeksi virus corona yang dirawat di Tower 4-7 saat ini datang dari kelompok ibu rumah tangga dan klaster keluarga.

Tugas menyebut, dari cerita para ibu rumah tangga penyintas Covid-19, mayoritas dari mereka tidak tahu menahu mengapa bisa sampai terpapar Covid-19. Bahkan beberapa di antara mereka juga mengaku sudah membatasi mobilitas selama masa pandemi virus corona yang menjangkit Indonesia selama kurang lebih 15 bulan terakhir ini.

Tugas juga menyimpulkan bahwa sangat besar ibu-ibu tersebut tertular dari anggota keluarga seperti suami atau anak. Untuk itu, ia meminta tak hanya satu-dua anggota keluarga dalam satu atap yang patuh terhadap protokol kesehatan Covid-19, melainkan harus segenap anggota keluarga.

(khr/pmg)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK