Okupansi RS Rujukan Covid-19 di Yogyakarta Lampaui 73 Persen

CNN Indonesia
Jumat, 18 Jun 2021 02:20 WIB
Penggunaan tempat tidur untuk pasien Covid-19 kategori berat per hari ini telah terisi 62,59 persen, menyisakan 52 dari total ketersediaan 139 unit.
Tingkat okupansi pasien di RS Darurat Wisma Atlet menembus 80 persen pada Minggu (13/6/2021). (CNN Indonesia/Andry Novelino)
Yogyakarta, CNN Indonesia --

Tingkat okupansi tempat tidur atau bed occupancy rate (BOR) rumah sakit rujukan Covid-19 di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dilaporkan telah melampaui 70 persen per Kamis (17/6) petang.

Berdasarkan data yang diperoleh dari Dinas Kesehatan DIY, penggunaan tempat tidur untuk pasien Covid-19 kategori berat atau critical per hari ini telah terisi 62,59 persen, menyisakan 52 dari total ketersediaan 139 unit.

Sementara untuk kategori non-critical dari total ketersediaan 792 sudah terisi 601 unit atau menyisakan 191 tempat tidur saja. BOR terhitung mencapai 75,88 persen.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rata-rata tingkat keterisian tempat tidur isolasi dan ICU yakni 73,90 persen.

Kepala Dinas Kesehatan DIY Pembajun Setyaningastutie menyebut angka BOR tersebut sudah tergolong di ambang batas.

"Itu di atas standar, 60 persen terisi sudah warning," kata Pembajun ditemui di GOR UNY, Kamis (17/6).

Mengantisipasi penipisan ini, pihaknya menyurati rumah sakit rujukan yang ada agar segera menambah tempat tidur khusus pasien Covid-19 minimal 30 persen.

"Kami sudah mendorong rumah sakit buka lagi 30 persen (kapasitas bed). Itu sudah ada Permenkesnya, harus disiapkan. Mudah-mudahan tidak naik terus kasusnya," ungkapnya.

Sementara kasus harian Covid-19 di DIY dua hari belakangan mencapai rekor tertingginya. Secara kumulatif terhitung 1.129 untuk tanggal 16 dan 17 Juni 2021.

Dengan angka kasus rata-rata di atas 300 kasus per hari, menurut Pembanun, berimbas pada ketersediaan bed. Tak hanya non critical tapi juga ICU.

Pembajun tak menampik lonjakan kasus Covid-19 masih berpeluang terjadi mengingat upaya tracing terhadap kasus-kasus sebelumnya masih berlangsung. Belum lagi skrining di sejumlah titik yang berpotensi memunculkan kasus lainnya.

Untuk ketersediaan tabung oksigen, Pembajun memastikan sejauh ini masih mencukupi. Suplai tergolong lancar meskipun tetap harus berjaga untuk kondisi darurat.

"Suplai oksigen masih berjalan dengan baik tapi ada keterbatasan karena di Jateng butuh oksigen dan liquid oksigen. Kami sudah meminta agar setiap rumah sakit ketersediaan oksigen minimal 80 persen," ujarnya.

(kum/pmg)


[Gambas:Video CNN]
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER