Sebaran kasus mutasi virus SARS-CoV-2 varian Delta B1617.2 telah teridentifikasi di 25 provinsi Indonesia dengan total jumlah 1.331 kasus per-4 Agustus 2021, yang baru diunggah Kementerian Kesehatan, Jumat (6/8).
Dalam data terbaru, Kemenkes menambahkan dua provinsi yaitu Riau (6 kasus) dan Kalimantan Selatan (1), tapi mencoret provinsi Sulawesi Barat. Jika sebelumnya 7 kasus varian delta telah teridentifikasi di provinsi tersebut per 3 Agustus, kini Sulbar tak tertera dalam daftar.
Jika dibandingkan dengan data per-31 Juli, terdapat penambahan 267 kasus, yang menjadi salah satu indikasi kecepatan penularan varian delta. Kemenkes sebelumnya mengakui bahwa kecepatan varian delta enam kali lebih cepat dari varian alfa B117.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kemenkes, Satgas, dan Epidemiolog juga menilai bahwa fenomena meningkatnya jumlah kematian pasien Covid berusia 30-59 tahun di Indonesia disebabkan oleh pengaruh varian yang pertama kali ditemukan di India ini.
Selain varian Delta, Kemenkes juga mencatat 61 kasus varian B117 Alfa dan 17 kasus varian B1351 Beta. Ketiga varian tersebut merupakan 'Variant of Concern (VoC)' alias varian yang diwaspadai oleh Badan Kesehatan Dunia (WHO).
Ratusan temuan varian itu teridentifikasi di Indonesia berdasarkan hasil Whole Genome Sequence (WGS) terhadap total 4.472 spesimen yang diperiksa. Jumlah pemeriksaan bertambah 555 spesimen yang diperiksa dari 31 Juli lalu yang berjumlah 3.917 spesimen.
Berikut merupakan sebaran provinsi dan temuan kasus dari tiga varian tersebut.
Varian B1617.2 Delta 1.331 Kasus
Varian B117 Alfa 61 kasus
Varian B1351 Beta 17 kasus