DKI Masih Andalkan Sumur Resapan Tanggulangi Banjir
Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria memaparkan berbagai upaya yang dilakukan terkait penanggulangan banjir di ibu kota. Salah satunya melalui pembuatan sumur resapan. Ia mengklaim Pemprov DKI Jakarta telah membuat sumur resapan dalam jumlah yang besar.
"Kita bikin sumur resapan banyak sekali di Jakarta ini," ujar Riza di kantor CNNIndonesia.com, Jakarta, Selasa (14/9).
Lihat Juga : |
Selain sumur resapan, Riza menjabarkan berbagai langkah yang dilakukan Pemprov DKI seperti pengerukan lumpur sungai, pengadaan pompa mobile dan pompa statis, termasuk pembangunan waduk juga embung.
"Seluruh jajaran, seluruh aparat, dan perangkat alat sudah kami siapkan," kata Riza.
Persiapan ini merupakan respons dari penetapan level siaga banjir pada 13-15 September 2021 yang dilakukan oleh BMKG. Akibat cuaca ekstrem, BMKG memprediksi potensi bencana alam seperti banjir di Jakarta. Selain Jakarta, terdapat tiga provinsi lain yang berstatus siaga bencana, yaitu Banten, Jawa Barat, dan Jawa Timur.
Target Sumur Resapan
Awal tahun 2021, Kepala Dinas SDA DKI, Juani Yusuf, mengungkapkan target sumur resapan yang akan dibangun tahun ini sebanyak 300 ribu dengan anggaran Rp400 miliar.
Saat ini sumur resapan yang telah dibuat Dinas Sumber Daya Air baru 3.867 titik. Jika ditotal dengan sumur resapan yang dibuat oleh dinas lain, totalnya mencapai 15 ribu titik.
Jumlah itu masih jauh dari target yang dicanangkan. Awal 2021, Kepala Dinas SDA DKI Jakarta, Juani Yusuf, mengungkapkan target sumur resapan yang akan dibangun tahun ini sebanyak 300 ribu dengan anggaran Rp400 miliar.
Sumur resapan adalah tempat yang digunakan untuk menadahi air hujan dan meresapkan ke dalam tanah. Sumur resapan dapat menampung air hujan hingga lima meter kubik.
Ukuran sumur resapan dapat berbeda-beda bergantung pada luas atap bangunan. Sumur resapan harus dibuat di dalam area beberapa bangunan dan terpisah dari saluran limbah.