Komnas KIPI: Efek Nyeri Moderna Lebih Banyak dari Sinovac

CNN Indonesia
Kamis, 23 Sep 2021 16:12 WIB
Petugas menyuntikkan vaksin Moderna kepada tenaga kesehatan yang menjalani vaksinasi Covid-19 dosis ketiga di Rumah Sakit Bali Mandara, Denpasar, Bali, Rabu (4/8/2021). (ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo)
Jakarta, CNN Indonesia --

Komisi Nasional Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (Komnas KIPI) menyebut efek samping reaksi lokal seperti nyeri yang dirasakan penerima vaksin Moderna lebih parah dari efek nyeri yang dirasakan penerima vaksin Sinovac.

Sekretaris Komnas KIPI Julitasari Sundoro menyebut, sebanyak 86,9 persen KIPI nyeri yang ditemukan terjadi pada pemberian dosis satu vaksin Moderna di usia 18-64 tahun. Sementara usia lebih dari 64 tahun lebih sedikit ditemukan atau 74 persen yang dilaporkan.

"Vaksin Moderna banyak juga dikeluhkan, ternyata memang ada beberapa yang mengeluh nyeri lokal lebih banyak dari Sinovac, dan pada usia 60 ke atas atau lansia lebih sedikit KIPI-nya ternyata," kata Julitasari dalam acara daring yang disiarkan melalui kanal YouTube Tim Mitigasi, Kamis (23/9).

Selain nyeri, Julitasari menyebutkan KIPI vaksin Moderna lainnya seperti axillary swelling/tenderness atau pembengkakan kelenjar getah bening yang terletak di bawah lengan, kemudian reaksi lokal bengkak, dan juga kemerahan di area penyuntikan vaksinasi.

Sementara untuk reaksi umum vaksin Moderna paling banyak yaitu kelelahan. Kemudian sakit kepala, myalgia atau nyeri otot, arthralgia atau nyeri sendi, mual, menggigil, serta demam. Julitasari juga menyebut, KIPI vaksin Moderna lebih banyak dialami usia 18-64 tahun daripada lansia.

"Reaksinya banyak yang lemas katanya ya, ini terbukti dari laporan-laporan para nakes yang di rumah sakit, yang pertama kali mendapat dosis ketiga," kata dia.

Indonesia telah menerima sebanyak 8.000.160 dosis vaksin Moderna. Sebanyak 5.102.300 dosis vaksin Moderna dialokasikan untuk 34 provinsi di Indonesia. Tercatat, tiga provinsi yang menerima alokasi vaksin Moderna terbanyak yakni Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Jawa Barat, yakni masing-masing 500.080 dosis vaksin.

Sementara itu sisanya dialokasikan khusus untuk booster atau suntikan ketiga kepada 1.468.764 nakes di Indonesia, pun sisanya menurut Kemenkes digunakan untuk vaksinasi dosis 1-3 nakes yang memang belum menerima vaksin Covid-19.

Adapun data Kemenkes per Kamis (23/9) mencatat capaian vaksinasi booster pada nakes baru menyentuh 875.713 nakes. Dengan demikian, target booster nakes baru menyentuh 56,62 persen dari target, padahal pelaksanaan booster telah dimulai sejak pertengahan Juli 2021.

Infografis Daftar Vaksin Covid Dapat Izin BPOM RI di Indonesia. (CNN Indonesia/Basith Subastian)
(khr/pmg)


KOMENTAR

ARTIKEL TERKAIT
TOPIK TERKAIT
TERPOPULER
LAINNYA DARI DETIKNETWORK