Gelisah Warga Wadas Polisi Bersenjata Wara-wiri di Desa

CNN Indonesia
Jumat, 24 Sep 2021 12:51 WIB
Ilustrasi (ANTARA FOTO/Mohamad Hamzah)
Yogyakarta, CNN Indonesia --

Sejumlah perwakilan warga Desa Wadas, Kecamatan Bener, Purworejo, Jawa Tengah mendatangi kantor Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (Walhi) Yogyakarta, Kotagede, Kamis (23/9). Mereka mengadukan kehadiran aparat kepolisian bersenjata lengkap selama 3 hari terakhir.

M. Azim, salah seorang perwakilan warga Wadas mengatakan aparat bersenjata lengkap dari Polres Purworejo datang ke desanya dengan alibi membagikan masker dan patroli rutin. Menurutnya, alasan mereka tersebut tak masuk akal dan terbilang lucu.

"Aparat tiga hari ini dengan motif apapun mereka datang, dan yang motif ini bisa dibilang cukup lucu karena cuma bagi-bagi masker atau patroli. Akan tetapi mereka datang dengan senjata lengkap. Ada tujuh orang dan yang lima pakai senjata lengkap," kata Azim.

Azim menyebut kehadiran aparat bersenjata lengkap itu membuat warga resah. Menurutnya, warga masih terbanyak bentrokan yang terjadi dengan aparat di desanya pada 23 April 2021 lalu.

Bentrokan pecah di tengah rencana pemasangan patok untuk keperluan penambangan batuan andesit di desa tersebut. Aktivitas penambangan termasuk satu kesatuan dengan Proyek Strategis Nasional (PSN) pembangunan Bendungan Bener.

Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Yogyakarta mencatat 11 warga sempat ditangkap dan sembilan orang lainnya luka-luka setelah terlibat bentrok dengan aparat gabungan dari kepolisian dan TNI di Desa Wadas.

"Warga sebetulnya hampir lupa dengan kekerasan itu, tapi polisi datang membawa senjata lengkap dan ini menimbulkan trauma kembali," ujarnya.

Lebih lanjut, Azim menegaskan warga Wadas masih konsisten menolak lahan mereka dipakai untuk pertambangan. Azim pun menilai kedatangan aparat bersenjata lengkap itu untuk melihat situasi di desanya.

"Ini membuat resah bapak-bapak dan juga ibu-ibu yang traumanya berkepanjangan. Bahkan anak-anak kalau di Desa Wadas kalau ada polisi histeris," katanya.

Arofah, perwakilan lain menyebut berdasarkan informasi yang ia himpun kedatangan aparat ke Wadas pada hari pertama dan kedua dimaksudkan untuk patroli. Hari ketiga, aparat yang datang lebih banyak dengan agenda bagi-bagi masker.

"Setelah dicek di beberapa desa lain, ternyata mereka juga tidak membagikan ke desa lain, jadi pertanyaan juga kenapa hanya Wadas yang mau dibagikan masker, harusnya kan menyeluruh," ujar Arofah.

Dugaan intimidasi warga dan bantahan polisi berlanjut ke halaman berikutnya...

Kehadiran Aparat Diduga Bentuk Teror ke Warga


BACA HALAMAN BERIKUTNYA
HALAMAN :