Jakarta, CNN Indonesia --
Penambahan kasus virus corona (covid-19) di Indonesia mengalami penurunan sepanjang September ini. Kendati demikian, ancaman lonjakan kasus covid-19 yang disebut gelombang ketiga berpotensi terjadi lantaran Indonesia mendekati momen libur Natal dan Tahun Baru 2022.
Selain itu mutasi virus SARS-CoV-2 yang terus berkembang dan memiliki karakteristik baru turut menjadi faktor sebaran kasus masif dan agresif, hingga sebagian disebut mampu memperburuk gejala klinis, dan bahkan mampu menghindari antibodi dari vaksin covid-19.
CNNIndonesia.com telah merangkum peristiwa dan informasi perihal perkembangan kasus covid-19 di Indonesia dalam 24 jam terakhir, sebagaimana berikut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Klaim Kemenkes Varian R.1 Belum Ada di RI
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengklaim mutasi virus SARS-CoV-2 R.1 belum teridentifikasi di Indonesia hingga saat ini. Varian R.1 diketahui pertama kali ditemukan di panti jompo di Kentucky, Amerika Serikat pada Maret lalu.
Direktur Pencegahan Pengendalian Penyakit Menular Langsung (P2PML) Kemenkes Siti Nadia Tarmizi menegaskan, hasil pemeriksaan spesimen menggunakan metode Whole Genome Sequence (WGS) yang dilakukan pemerintah sejauh ini belum menunjukkan adanya sebaran varian R.1 di Tanah Air.
Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC) melaporkan dari total 199 pasien dan perawat panti jompo di Kentucky, Amerika Serikat, ada sekitar 26 pasien dan 20 perawat yang positif terinfeksi Covid-19. Sebanyak 28 spesimen yang diteliti terjangkit Covid-19 varian R.1.
Sementara itu, sekitar 90 persen penghuni panti jompo dan 52 persen staf fasilitas itu telah merampungkan dua dosis vaksin Covid-19. Namun, di antara mereka yang telah divaksin, sebanyak 25,4 persen pasien dan 7,1 persen perawat tetap terinfeksi Covid-19.
Menurut analisis CDC, data tersebut menimbulkan kekhawatiran bahwa antibodi vaksin Covid-19 tidak begitu efektif melawan varian R.1.
Vaksinasi di Madura Terendah di Jatim
Satgas Penanganan Covid-19 Jawa Timur menilai rendahnya angka vaksinasi Covid-19 di Madura Raya terkait beberapa faktor seperti masih rendahnya tingkat literasi atau pengetahuan masyarakat terkait bahaya Covid-19 dan buruknya koordinasi di daerah.
Juru Bicara Rumpun Kuratif Satgas Penanganan Covid-19 Jatim dr Makhyan Jibril mengatakan ada lima daerah dengan tingkat vaksinasi rendah, yakni Bangkalan, Sampang, Pamekasan, Sumenep, dan Situbondo.
RS Diminta Siaga Antisipasi Gelombang Tiga Covid RI
Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI) meminta seluruh rumah sakit yang menjadi rujukan pasien virus corona untuk selalu siaga menyiapkan kondisi lonjakan kasus covid-19 dalam upaya mengantisipasi potensi gelombang ketiga covid-19 di Indonesia.
Sekretaris Jenderal PERSI Lia Gardenia Partakusuma menyebut apabila belajar dari pengalaman lalu, maka Indonesia berpotensi mengalami lonjakan covid-19 tiga bulan pasca negara tetangga mengalami lonjakan. Pun menurutnya kasus-kasus covid-19 pada pembelajaran tatap muka (PTM) bisa menjadi ancaman serius akan lonjakan covid-19.
RS Terima Banyak Permintaan Booster Non-Nakes
PERSI juga menyebut banyak warga non-tenaga kesehatan (nakes) yang mendatangi rumah sakit (RS) fasilitas pelayanan vaksinasi covid-19 untuk meminta booster atau suntikan dosis ketiga vaksin covid-19.
Sekretaris Jenderal PERSI Lia Gardenia Partakusuma menyebut, bahkan di antara warga tersebut bersedia untuk membayar asal mendapat akses mendapatkan booster vaksin.
Klik untuk selanjutnya, stok vaksin menipis
Koalisi Warga LaporCovid-19 menyoroti capaian vaksinasi virus corona di Provinsi Papua yang masih rendah menjelang Pekan Olahraga Nasional (PON) XX yang akan dihelat di bumi cendrawasih pada 2-15 Oktober 2021 mendatang.
Kolaborator Saintis LaporCovid-19 Iqbal Elyazar lantas mempertanyakan capaian dari upaya akselerasi pemerintah untuk menggenjot vaksinasi di Papua, mengingat pelaksanaan PON dapat dihitung hari.
Apabila menilik data Kementerian Kesehatan per hari ini, maka capaian vaksinasi dosis pertama di Papua baru menyentuh 559.745 orang, sementara dosis kedua baru 359.264 orang.
Dengan demikian, target vaksinasi pemerintah provinsi Papua dari total sasaran 2.583.771 orang baru menyentuh 21,66 persen dari sasaran vaksinasi yang menerima suntikan dosis pertama. Sedangkan suntikan dosis kedua baru berada di angka 13,9 persen.
Stok Vaksin di Babel Diprediksi Habis Sepekan
Ketersediaan vaksin covid-19 di provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel) diproyeksi hanya cukup untuk sekitar tujuh hari ke depan, lantaran terkini tersisa hanya 75.136 dosis. Stok vaksin tersebut diprediksi habis dalam sepekan karena rata-rata capaian vaksinasi sepekan sebelumnya 11.291 dosis per hari.
Sementara itu, vaksin di dua provinsi lain yang diproyeksi paling cepat habis dalam kurun waktu 10-14 hari adalah Kalimantan Barat dengan 198.442 dosis yang tersisa, serta Jambi dengan 236.576 dosis vaksin covid-19 yang tersisa.
Di sisi lain, 31 provinsi lainnya memiliki stok vaksin yang diproyeksi masih bisa digunakan untuk melangsungkan program vaksinasi nasional selama 14-116 hari lagi. Hal ini diketahui berdasarkan laporan dalam situs vaksin milik Kemenkes per 23 September 2021 Pukul 17.00 WIB.
RI Kedatangan Jutaan Vaksin Sinovac
Indonesia kembali kedatangan vaksin virus corona Sinovac sebanyak dua juta dosis pada hari ini, Jumat (17/9) pukul 10.30 WIB. Jutaan dosis vaksin yang tiba di Bandara Soekarno-Hatta ini merupakan kedatangan vaksin tahap ke-78 di Indonesia.
Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi menyebut vaksin kali ini didatangkan melalui skema kerjasama bilateral dose sharing yang diperoleh dari pemerintah Republik Rakyat Tiongkok (RRT). Sementara 1 juta dosis vaksin lainnya didapatkan dari produsen vaksin asal perusahaan China, Sinovac.
Capaian Dosis Vaksin RI
Kemenkes per Jumat (24/9) Pukul 12.00 WIB mencatat sebanyak 84.863.899 orang telah menerima suntikan dosis pertama vaksin virus corona. Sementara baru 47.708.141 orang telah rampung menerima dua dosis suntikan vaksin covid-19 di Indonesia.
Dengan demikian, target vaksinasi pemerintah dari total sasaran 208.265.720 orang baru menyentuh 40,75 persen dari sasaran vaksinasi yang menerima suntikan dosis pertama. Sedangkan suntikan dosis kedua baru berada di angka 22,91 persen.
Update Covid 24 September 2021
Data harian yang dirilis Satgas Covid-19 per hari ini, Jumat (24/9) mencatat terdapat penambahan kasus covid-19 baru sebanyak 2.557 orang. Sementara untuk kasus sembuh terdapat penambahan sebanyak 4.607 kasus, dan 144 kasus meninggal baru.
Sehingga secara kumulatif, sebanyak 4.204.116 orang dinyatakan positif terinfeksi virus corona. Dari jumlah itu sebanyak 4.017.055 orang dinyatakan pulih, 45.803 orang menjalani perawatan di rumah sakit dan isolasi mandiri, sementara 141.258 lainnya meninggal dunia.