Terdakwa kasus dugaan pengancaman dengan kekerasan, I Gede Ari Astina alias Jerinx, mengaku mengalami kerugian besar imbas dari akun Instagramnya yang hilang.
Dia mengaku Instagram merupakan satu-satunya tempat mencari uang di masa pandemi Covid-19 lantaran bisnisnya yang lain mengalami bangkrut. Dari Instagram pula, Jerinx dan istrinya Nora Alexandra berencana mengikuti program bayi tabung karena belum mempunyai anak. Hal itu disampaikan Jerinx saat menjalani sidang dengan agenda pemeriksaan terdakwa di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Senin (14/2).
"Sebagai seorang yang baru keluar dari penjara, saya punya beberapa bisnis di Bali, bangkrut semua sejak pandemi, tabungan saya sudah sangat menipis, jadi sangat penting punya akun yang followers banyak karena cuma itu tempat saya mencari nafkah untuk membiayai keluarga," kata Jerinx.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Akun Instagram yang hilang membuatnya tak bisa menjalani program bayi tabung.
"Saya waktu itu sudah berencana, kan beberapa hari sebelum tanggal 2 saya sudah ada kontrak oleh beberapa produk untuk jadi brand ambassador dan rencananya dana bayaran yang akan saya dapat saya gunakan untuk program bayi tabung karena saya belum punya anak. Jadi, ketika akun itu hilang, ada perasaan seperti orang dipecat tanpa alasan," kata Jerinx.
Akun Instagram yang hilang itu menjadi latar belakang Jerinx diproses hukum karena dugaan pengancaman dengan kekerasan terhadap pegiat media sosial Adam Deni Gearaka. Jerinx mencurigai Adam berada di balik akun Instagramnya yang hilang.
Kecurigaan itu dilatarbelakangi oleh sejumlah hal. Pertama, menurut Jerinx, beberapa saat sebelum akunnya hilang ia sempat beradu argumen dengan Adam di kolom komentar mengenai topik Covid-19.
Kedua, Jerinx menyebut Adam mempunyai kemampuan IT dan akses ke divisi siber penegak hukum. Jerinx juga mendapat informasi bahwa Adam mempunyai rekam jejak digital yang tidak baik seperti beberapa kali menjebak selebgram.
Atas dasar itu, Jerinx meminta istrinya Nora Alexandra untuk menghubungi Adam. Nora dan Adam, kata Jerinx, sudah saling kenal di media sosial meskipun belum pernah bertemu langsung.
"Pertama saya bertanya 'Adam, apakah kamu ada keterlibatan dengan akun saya? Kan dia bilang tidak. Terus kenapa kamu nyerang-nyerang saya di kolom komentar, saya tanya apakah kamu dibayar oleh si A si B, apakah kamu punya kepentingan tertentu? Kenapa kamu nyerang-nyerang akun saya dan setelah kita debat kenapa akun saya tiba-tiba hilang," tutur Jerinx.
Namun, dalam proses percakapan tersebut, Jerinx mengaku mengeluarkan pernyataan yang kurang pantas dan dianggap sebagai bentuk pengancaman. Ia juga baru tahu saat proses pemeriksaan polisi ternyata percakapan tersebut direkam oleh Adam dan menjadi barang bukti.
"Berapa lama setelah komunikasi itu kemudian akun kembali?" tanya hakim.
"Permanen. Sudah enggak ada," jawab Jerinx.
Dalam perkara ini, Jerinx yang merupakan penabuh drum Superman Is Dead (SID) itu didakwa melanggar Pasal 29 Jo Pasal 45 B UU ITE serta Pasal 27 ayat (4) Jo Pasal 45 ayat (4) UU ITE.
(ryn/ptj)