Jakarta, CNN Indonesia --
Pemerintah mencatat jumlah kasus harian warga yang meninggal akibat terinfeksi virus corona (Covid-19) masih cukup tinggi saat kasus konfirmasi Covid-19 harian menurun di Indonesia.
Dari jumlah kasus kematian Covid-19 yang dilaporkan itu, 3 persen di antaranya datang daru usia di bawah 5 tahun.
Kasus didominasi dari warga lanjut usia (lansia), mereka yang memiliki penyakit penyerta alias komorbid, dan yang belum menerima vaksinasi secara lengkap.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
CNNIndonesia.com telah merangkum peristiwa dan informasi perihal perkembangan kasus covid-19 di Indonesia dalam 24 jam terakhir, sebagaimana berikut.
265 Balita Meninggal Terpapar Covid saat Gelombang Omicron
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat setidaknya 265 bayi berusia 0-5 tahun meninggal akibat terpapar virus corona selama gelombang varian SARS-CoV-2 B.1.1.529 atau Omicron melanda Indonesia.
Koordinator Substansi Penyakit Infeksi Emerging Direktorat Surveilans dan Karantina Kesehatan, Ditjen P2P Kemenkes Endang Budi Hastuti menambahkan, berdasarkan data per 21 Januari-6 Maret sebanyak 8.230 pasien meninggal terinfeksi Covid-19 pada dua bulan terakhir, 3 persen di antaranya balita.
"Dari usia ternyata 3 persen atau 265 pasien berada di rentang umur 0-5 tahun," kata Endang dalam acara daring, Kamis (10/3).
MUI Izinkan Saf Salat Kembali Rapat
Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyatakan ibadah salat jemaah dapat kembali dilaksanakan dengan merapatkan saf seiring penurunan jumlah kasus covid-19.
Ketua Bidang Fatwa MUI Asrorun Niam Sholeh menjelaskan fatwa tentang kebolehan merenggangkan saf salat merupakan rukhshah atau dispensasi karena ada udzur mencegah penularan wabah.
"Dengan melandainya kasus serta adanya pelonggaran aktivitas sosial, termasuk aturan jaga jarak di dalam aktivitas publik, maka udzur yang menjadi dasar adanya dispensasi sudah hilang," ujar Niam.
Jangan Buru-buru Tetapkan Endemi
Ketua Satgas Covid-19 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Zubairi Djoerban meminta pemerintah tak buru-buru melakukan banyak relaksasi pada sektor non-kesehatan dalam upaya menuju masa transisi dari pandemi menjadi endemi virus corona di Indonesia.
Zubairi mengaku tidak ingin kondisi Indonesia akan bernasib sama seperti sejumlah negara yang mengalami kenaikan kasus Covid-19. Ia menambahkan, Belanda mengalami tambahan kasus mingguan yang naik 80 persen. Pun hal serupa terjadi di Inggris dengan tambahan kasus mingguan sebesar 53 persen, dan Swiss 47 persen.
"Situasi negara yang buka perbatasan, hapus karantina, tes PCR, dan masker atau menuju endemi: kasus mingguan melonjak," kata Zubairi melalui cuitan di akun twitter pribadinya @ProfesorZubairi, Kamis (10/3). CNNIndonesia.com telah diberi izin mengutip unggahan tersebut.
"Kematian Covid-19 masih tinggi berada di halaman selanjutnya..."
Daftar 9 Provinsi yang Masih Alami Kenaikan Covid
Kemenkes mencatat 9 provinsi di Indonesia masih mengalami kenaikan kasus virus corona. Sementara 25 provinsi lainnya diklaim telah menunjukkan tren penurunan kasus Covid-19.
Sekretaris Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat Siti Nadia Tarmizi kemudian merinci sembilan provinsi tersebut yakni Aceh, Jambi, Kepulauan Bangka Belitung, Kalimantan Utara, Gorontalo, Sulawesi Tengah, Sulawesi Barat, Nusa Tenggara Timur, dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY).
"Tren penurunan kasus ini juga diikuti dengan menurunnya keterisian rumah sakit di 27 provinsi dan menunggu 7 provinsi secara konsisten menunjukkan penurunan keterisian rumah sakit seperti daerah lainnya. Hingga hari ini, tren keterisian rumah sakit masih bertahan di angka 27 persen," kata Nadia dikutip dari situs resmi Kemenkes, Kamis (10/3).
Satgas Ingatkan Kematian Covid Masih Tinggi
Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 mewanti-wanti jumlah kasus kematian warga yang meninggal akibat terpapar virus corona masih mengalami peningkatan di tengah jumlah kasus konfirmasi Covid-19 harian yang mulai menunjukan tren penurunan dalam beberapa pekan terakhir.
Juru Bicara Satgas Covid-19 Wiku Adisasmito kemudian menyinggung temuan 401 kasus kematian pada 7 Maret lalu. Jumlah itu merupakan penambahan kematian tertinggi sejak awal September 2021 lalu.
"Kasus kematian masih meningkat dengan jumlah kasus aktif yang tinggi yakni 448.273 kasus per 7 Maret 2022," kata Wiku dalam acara 'Deep Dive Into Safe Covid-19 Tourism', Kamis (10/3).
Dinkes DKI Minta Masyarakat Tak Pilih-pilih Vaksin Booster
Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta Widyastuti mengatakan animo masyarakat untuk vaksinasi Covid-19 booster di Ibu Kota masih rendah. Ia menyebut masyarakat masih memilih-milih jenis vaksin Covid-19.
"Booster kita ini animonya belum setinggi seperti vaksin primer ya, vaksin dosis 1, 2. Mengajak kembali masyarakat untuk mendapatkan booster yang memang sudah tersedia di tempat-tempat faskes yang disediakan," kata Widyastuti.
Capaian Dosis Vaksin RI
Capaian vaksinasi Indonesia per Kamis (10/3) Pukul 12.00 WIB, tercatat sebanyak 192.776.961 orang telah menerima suntikan dosis pertama. Sementara itu, 149.793.531 orang juga telah rampung menerima dua dosis suntikan vaksin.
Dengan demikian, target vaksinasi pemerintah dari total sasaran 208.265.720 orang sudah menyentuh 92,56 persen dari sasaran vaksinasi yang menerima suntikan dosis pertama. Sedangkan suntikan dosis kedua baru berada di angka 71,92 persen.
Update Kasus Covid-19 10 Maret 2022
Pemerintah mencatat jumlah penambahan kasus harian warga yang positif terinfeksi virus corona bertambah 21.311 kasus pada hari ini, Kamis (10/3). Sementara penambahan kasus sembuh sebanyak 38.399 kasus, dan 278 kasus meninggal baru.
Sehingga secara kumulatif, sebanyak 5.847.900 orang dinyatakan positif terinfeksi virus corona. Dari jumlah itu sebanyak 5.296.634 orang dinyatakan pulih, 399.853 orang menjalani perawatan di rumah sakit dan isolasi mandiri, sementara 151.413 orang lainnya meninggal dunia.