UPDATE CORONA 10 MARET

Rangkuman Covid: 265 Balita Meninggal Corona, Saf Salat Rapat Lagi

CNN Indonesia
Kamis, 10 Mar 2022 18:16 WIB
Kemenkes mencatat setidaknya 265 balita meninggal akibat terpapar Covid-19. Jumlah kematian pasien Covid-19 memang masih tinggi saat kasus melandai.
Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat setidaknya 265 bayi berusia 0-5 tahun meninggal akibat terpapar virus corona selama gelombang varian SARS-CoV-2 B.1.1.529 atau Omicron melanda Indonesia. (CNN Indonesia/Safir Makki)
Jakarta, CNN Indonesia --

Pemerintah mencatat jumlah kasus harian warga yang meninggal akibat terinfeksi virus corona (Covid-19) masih cukup tinggi saat kasus konfirmasi Covid-19 harian menurun di Indonesia.

Dari jumlah kasus kematian Covid-19 yang dilaporkan itu, 3 persen di antaranya datang daru usia di bawah 5 tahun.

Kasus didominasi dari warga lanjut usia (lansia), mereka yang memiliki penyakit penyerta alias komorbid, dan yang belum menerima vaksinasi secara lengkap.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

CNNIndonesia.com telah merangkum peristiwa dan informasi perihal perkembangan kasus covid-19 di Indonesia dalam 24 jam terakhir, sebagaimana berikut.

265 Balita Meninggal Terpapar Covid saat Gelombang Omicron

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mencatat setidaknya 265 bayi berusia 0-5 tahun meninggal akibat terpapar virus corona selama gelombang varian SARS-CoV-2 B.1.1.529 atau Omicron melanda Indonesia.

Koordinator Substansi Penyakit Infeksi Emerging Direktorat Surveilans dan Karantina Kesehatan, Ditjen P2P Kemenkes Endang Budi Hastuti menambahkan, berdasarkan data per 21 Januari-6 Maret sebanyak 8.230 pasien meninggal terinfeksi Covid-19 pada dua bulan terakhir, 3 persen di antaranya balita.

"Dari usia ternyata 3 persen atau 265 pasien berada di rentang umur 0-5 tahun," kata Endang dalam acara daring, Kamis (10/3).

MUI Izinkan Saf Salat Kembali Rapat

Majelis Ulama Indonesia (MUI) menyatakan ibadah salat jemaah dapat kembali dilaksanakan dengan merapatkan saf seiring penurunan jumlah kasus covid-19.

Ketua Bidang Fatwa MUI Asrorun Niam Sholeh menjelaskan fatwa tentang kebolehan merenggangkan saf salat merupakan rukhshah atau dispensasi karena ada udzur mencegah penularan wabah.

"Dengan melandainya kasus serta adanya pelonggaran aktivitas sosial, termasuk aturan jaga jarak di dalam aktivitas publik, maka udzur yang menjadi dasar adanya dispensasi sudah hilang," ujar Niam.

Jangan Buru-buru Tetapkan Endemi

Ketua Satgas Covid-19 Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) Zubairi Djoerban meminta pemerintah tak buru-buru melakukan banyak relaksasi pada sektor non-kesehatan dalam upaya menuju masa transisi dari pandemi menjadi endemi virus corona di Indonesia.

Zubairi mengaku tidak ingin kondisi Indonesia akan bernasib sama seperti sejumlah negara yang mengalami kenaikan kasus Covid-19. Ia menambahkan, Belanda mengalami tambahan kasus mingguan yang naik 80 persen. Pun hal serupa terjadi di Inggris dengan tambahan kasus mingguan sebesar 53 persen, dan Swiss 47 persen.

"Situasi negara yang buka perbatasan, hapus karantina, tes PCR, dan masker atau menuju endemi: kasus mingguan melonjak," kata Zubairi melalui cuitan di akun twitter pribadinya @ProfesorZubairi, Kamis (10/3). CNNIndonesia.com telah diberi izin mengutip unggahan tersebut.

"Kematian Covid-19 masih tinggi berada di halaman selanjutnya..."

Kematian Covid-19 Masih Tinggi

BACA HALAMAN BERIKUTNYA

HALAMAN:
1 2
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER