Ketua Umum Badan Musyawarah (Bamus) Betawi Riano P Ahmad mengatakan bahwa Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan meninggalkan banyak warisan selama menjabat sejak 2017.
Selama kepemimpinan Anies, menurutnya, masyarakat Betawi merasakan Jakarta sebagai kota yang kondusif dan ramah terhadap semua suku di Indonesia.
Riano menilai, gaya kepemimpinan Anies terbukti berhasil menjaga persatuan, keberagaman, dan menghadirkan keadilan bagi seluruh warga.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Di era Pak Anies, Jakarta damai dan harmoni. Begitu banyak legacy yang beliau berikan untuk warga Jakarta. Termasuk dalam mewariskan kemajuan kebudayaan Betawi," kata Riano dalam keterangannya yang diterima CNNIndonesia.com, Minggu (16/10).
Riano berkata, kebudayaan Betawi mengalami banyak kemajuan di era pemerintahan Anies. Menurutnya, komitmen Anies terhadap masyarakat Betawi juga dibuktikan dengan langkah Pemprov DKI yang selalu mendukung kegiatan kesenian dan kebudayaan.
"Yang saya rasakan berdasarkan kegiatan yang kita punya banyak kegiatan Betawi di era Pak Anies. Banyak festival dan pelestarian kebudayaan Betawi yang beliau support. Sehingga, tidak ada lagi orang Betawi yang merasa jadi penonton di rumah sendiri," ungkapnya.
Salah satu program Pemprov DKI dalam memperhatikan kebudayaan Betawi, bebernya, ialah pengembangan di Setu Babakan yang menjadi Kampung Betawi.
Kemudian, lanjut Riano, Taman Benjamim Suaeb hingga pengembangan atau revitalisasi Pusat Kesenian Jakarta Taman Ismail Marzuki (PKJ-TIM), dan revitalisasi Kota Tua Batavia.
"Ini menunjukkan, betapa besarnya perhatian Pak Anies untuk meningkatkan posisi Jakarta sebagai kota seni budaya, bukan saja di Indonesia tetapi juga level dunia," ujar Riano.
"Kota Tua dinamai Anies menjadi Batavia sebagaimana nama aslinya dulu," imbuh Riano.
Tidak hanya itu, lanjutnya, Anies juga membuat Keputusan Gubenur (Kepgub) untuk mengubah 32 nama jalan hingga gedung di Jakarta dengan nama tokoh Betawi.
Menurut Riano, kebijakan untuk mengabadikan tokoh Betawi menjadi nama jalan sebagai bentuk penghormatan untuk mengenang kontribusi besar para pahlawan-pahlawan lokal Betawi.
Langkah itu merupakan sebuah kehormatan dan kebanggaan besar buat kami masyarakat Betawi.
Lanjutnya...