Jakarta, CNN Indonesia -- Dua hari menjelang balap Formula 1 (F1) untuk pertama kalinya di Rusia, Wakil Perdana Menteri Rusia Dmitry Kozak menginspeksi sirkuit internasional Sochi.
Pria yang menjabat komite organisasasi F1 itu dengan ambisius menyatakan Sirkuit Sochi akan "bercerita" pada dunia tentang prospek dan peluang pertumbuhan ekonomi Rusia.
Kozak datang ke sirkuit yang bernama resmi Sochi Autodorm itu bersama Gubernur Wilayah Krasnodar Alexander Tkachev.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kozak tidak henti-henti memuji kemajuan negaranya saat meninjau sirkuit yang tercatat sebagai arena GP ke-16 dalam kalender balap F1 tahun ini. Deputi dari Perdana Menteri Dmitry Medvedev itu pun berharap popularitas balap F1 akan meningkat di negaranya.
Kebahagiaan Rusia semakin lengkap dengan kehadiran pebalap muda Rusia, Daniil Kvyat, 20, yang mulai musim balap tahun depan akan terjun di F1 bersama tim Red Bull Racing.
Kehadiran Kvyat, tim Marussia, juga Rusia yang berhasil menggelar Grand Prix untuk pertama kalinya seolah menjadi simbol kebangkitan negara Eropa Timur tersebut di bidang otomotif.
''Kami (Rusia) sekali lagi menarik perhatian dunia terhadap negara kami, '' kata Kozak kepada wartawan di Sochi, Jumat (10/10).
''(Grand prix F1) ini adalah sebuah perhelatan yang sangat penting bagi pengembangan olahraga motor dan industri otomobil. Kami berhasil membangunnya bersama dengan persiapan olimpiade (musim dingin).''
Menengguk KeuntunganSirkuit Sochi adalah bagian dari arena Olimpiade Musim Dingin yang digelar di kota pesisir Laut Hitam tersebut Februari lalu. Kala itu, Olimpiade Sochi menjadi pesta olahraga dunia pertama yang digelar di Rusia.
Ini berbeda dengan ajang balapan mobil.
Jika merunut sejarah, Rusia pernah dua kali menjadi tuan rumah balap F1 yaitu 1913 dan 1914 di Saint Petersburg. Namun, setelah Perang Dunia I meletus (1914-1915), Rusia menghilang dari kalender balap termasuk ketika Grand Prix mulai diperkenalkan pada 13 Mei 1950.
Bukan hanya keunggulan di industri otomobil, industri pariwisata Sochi pun diharapkan akan meningkat imbas dari GP Sochi. Hotel-hotel dan infrastruktur yang dibangun untuk mendukung ajang Olimpiade Musim Dingin bisa kembali digunakan untuk mengeruk keuntungan.
Kozak mengatakan negerinya meraih keuntungan hingga 22 juta dolar Amerika dari Olimpiade Sochi awal tahun ini. Kozak bahkan menegaskan keuntungan itu adalah yang terbesar dari pelaksanaan Olimpiade selama satu dasawarsa terakhir.
Pada Maret lalu, presiden Rusia, Vladimir Putin menyatakan keuntungan dari penyelenggaraan Olimpiade dan Paralimpik akan diinvestasikan pada pengembangan olahraga Rusia termasuk mengembangkan klub-klub olahraga kecil.
Presiden Komite Olimpiade Rusia, Alexander Zhukov pada Rabu pekan lalu (8/10), membanggakan Rusia sebagai negara terbaik dunia dalam perhelatan olahraga besar. Selain Olimpiade, Paralimpik, GP F1, Rusia juga akan menjadi tuan rumah Kejuaraan Akuatik Dunia dan Piala Dunia Sepak Bola.
Konsultan GP Rusia Richard Cregan mengatakan sirkuit Sochi sebagai sebuah proyek unik.
''Tujuan utama kami untuk menciptakan sebuah bisnis yang menguntungkan secara komersial. Kami melihat kesempatan yang sempurna di Sochi,'' ujar CEO Rasgaira tersebut.
Usai balap F1 Sochi yang dimenangkan Lewis Hamilton pada akhir pekan lalu, Deputi Gubernur Krasnodar Alexander Saurin menyatakan ada lebih dari 65 ribu penonton yang hadir di Sochi. Tiket termurah berharga sekitar US$ 145 dolar Amerika.
Saurin juga mengungkapkan kursi penonton dan hotel di Sochi terisi penuh.
Sejak 1980anIde untuk menggelar balap F1 di Rusia--kala itu masih bernama Uni Soviet-- sudah muncul sejak era perang dingin pada dasawarsa 1980an. Pada 1983 di ibu kota Rusia, Moskow, kesepakatan untuk menggelar balap F1 di Negara Beruang Merah ditandatangani.
Namun, balapan itu batal masuk kalender F1 karena serangkaian persoalan birokrasi dan permasalahan lainnya.
Pada akhir 1980-an, ide ini dimunculkan kembali oleh pemimpin Soviet saat itu, Mikhail S Gorbachev, yang ingin membangun sirkuit di Tushino, barat laut Moskow. Gagasan itu batal setelah Soviet bubar.
Selama dasawarsa 1990, Kremlin terus berupaya membangun sirkuit untuk menggelar balap F1 di Rusia.
Upaya-upaya itu selalu gagal--termasuk rencana membangun sirkuit jalanan yang mengadopsi GP Monaco dengan dana sekitar 600 juta dolar Amerika.
Mimpi ini baru terwujud pada Oktober 2010, ketika Presiden Rusia mengumumkan kesepatan pembangunan sirkuit Formula 1 dengan dana sekitar 200-322 juta dolar Amerika.
''Saya harap Formula 1 akan berkontribusi bagi pengembangan Sochi,'' ujar Putin saat itu.
Tchakev mengatakan Sochi akan memanfaatkan infrastruktur yang telah dibangun untuk mendukung pelaksanaan Olimpiade.
Hampir senada, promotor GP Sochi Sergey Vorobyov mengatakan Rusia telah mendapat keuntungan tambahan bagi wilayah Krasnodar lewat GP Sochi.