Jakarta, CNN Indonesia -- Pengalihan pengelolaan Gelora Bung Karno, Jakarta, hampir selesai.
Hal itu diungkapkan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi saat bertemu dengan para pengurus besar (PB) cabang olahraga di kantornya, Senin (24/11).
"Saya sudah tanda tangan surat untuk Kemenpan (Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi) yang ditembuskan untuk Sekneg. Ini untuk mengambil alih pengelolaan GBK jadi tidak ada lagi keluhan-keluhan soal air, listrik dan lainnnya," kata Imam menanggapi keluhan PB olahraga seperti dikutip dari Detik.com
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, Ketua PB PABBSI Adang Daradjatun menyatakan kekurangan yang diterima pihaknya di GBK. Adang mengeluhkan biaya yang dibebankan kepada PB PABBSI untuk menggunakan fasilitas lokasi pemusatan angkat besi di Pintu Kuning GBK.
"Sudah di Pintu Kuning kami yang semen, ngecat, tapi disuruh bayar juga. Makanya jangan heran kalau dulu wajahnya para pengurus cabang cerah-cerah, lalu sekarang wajahnya sudah layu-layu," keluh Adang.
Dalam pertemuan yang berlangsung sejak pukul 13.30 WIB itu, Imam mengundang Ketua Umum Komite Olahraga Indonesia (KOI) Rita Subowo, Ketua Umum Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Tono Suratman, Ketua Satlak Prima Suwarno, dan juga dihadiri beberapa pengurus cabor.
Dari pantauan beberapa pengurus cabang olahraga yang tak hadir adalah dari sepak bola (PSSI) dan bulu tangkis (PBSI).
Imam menyatakan pertemuan itu digelar dengan tujuan mendengar pernyataan para pengurus olahraga di Indonesia agar terjadi harmonisasi.
Pusat Pengelolaan Komplek Gelora Bung Karno (GBK) saat ini berada di bawah Kementerian Sekretariat Negara. Pihak pengelolanya berbentuk Badan Layanan Umum (BLU) yang disahkan lewat Keputusan Menteri Keuangan Nomor 233 Tahun 2008.