Jakarta, CNN Indonesia -- Setelah kontrak hak siar Liga Primer Inggris semakin besar dan kini mencapai 6,9 miliar euro (untuk tiga musim), Bundesliga Jerman mulai mendiskusikan mengenai cara mereka memperkecil jarak dengan kompetisi Inggris tersebut.
Pada musim ini Bundesliga memiliki kontrak hak siar sekitar 690 juta euro per musim, atau empat kali lebih rendah dari Liga Primer.
Selain itu pihak Bundesliga juga sulit untuk mempercayai fakta bahwa klub yang berada di dasar klasemen Liga Primer akan mendapatkan uang yang lebih banyak dari hak siar televisi, jika dibandingkan dengan Bayern Munich.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami membutuhkan diskusi yang jujur. Apakah kami semua siap mengambil keputusan yang tidak populer untuk mampu mempertahankan pemain-pemain terbaik di Bundesliga?" ujar CEO Bundesliga, Christian Seifert.
Hal senada juga dilontarkan oleh beberapa perwakilan dari beberapa klub seperti Wolfsburg dan Borussia Moenchengladbach, yang sempat menyatakan pihak liga harus berani memecah 'tradisi'.
Saat ini Bundesliga akan mengubah format jadwal pertandingan dengan menjadwalkan pertandingan akhir pekan. Sebelumnya, sesuai dengan keinginan suporter, Bundesliga tidak menggelar jadwal Sabtu malam karena rating yang sangat rendah di Jerman.
Jadwal liga akhir pekan Bundesliga dilakukan dengan format satu pertandingan di Jumat sore, lima pertandingan di Sabtu siang, satu pertandingan di Sabtu sore, dan dua pertandingan di hari Minggu dengan waktu yang berbeda.
Selain itu Bundesliga juga mengenal sistem libur musim dingin, yang dimulai menjelang Natal hingga minggu terakhir Januari.
Hal tersebut berbeda dengan Liga Primer yang tetap memiliki jadwal sibuk di saat para pemain Bundesliga menikmati libur mereka.
Penolakan SuporterNamun pihak Bundesliga mendapatkan tantangan keras dari para pecinta sepakbola di Jerman, terkait dengan usaha mereka untuk 'menyaingi' Liga Primer.
Spanduk 'This ain't no Premier League, Nein zum Englischen Modell' yang berarti 'Ini bukanlah Liga Primer, katakan tidak kepada model (kompetisi) Inggris, terpampang jelas saat pertandingan antara Munich dan Hamburg pekan ini.
Di Liga Jerman sendiri berlaku sistem kepemilikan klub yang berbeda dengan Liga Inggris. Peraturan menyatakan bahwa suporter harus memiliki minimal 50 persen saham di klub, sehingga para suporter melalui dewan perwakilan memiliki hak untuk memutuskan dalam pengelolaan klub.
Selain itu, kemampuan kompetisi Jerman untuk menekan harga tiket tetap murah, serta fakta bahwa Munich merupakan salah satu tim terbaik di dunia merupakan salah satu bukti bagaimana mereka mampu menjalankan liga dengan baik.
Prestasi tim nasional Jerman yang berhasil meraih gelar Piala Dunia 2014 juga turut membuktikan kesuksesan mereka mengatur kompetisi dan mengembangkan pemain.
Namun dengan perbedaan besar nilai kontrak hak siar televisi dengan liga lainnya tentunya menimbulkan dampak finansial yang besar, sehingga Jerman mau tidak mau harus melepas 'wajah konservatif' mereka.
Pihak Bundesliga sendiri akan melakukan negosiasi kontrak hak siar baru pada tahun depan, dan baru mulai diimplementasikan pada musim kompetisi 2017 mendatang.
(vws)