ISL Terancam Terhenti di Tengah Musim

Martinus Adinata | CNN Indonesia
Rabu, 01 Apr 2015 16:10 WIB
BOPI memberikan rekomendasi bersyarat pada lima klub untuk ikut serta ISL musim ini. Namun rekomendasi BOPI tersebut terasa aneh dan membingungkan.
BOPI mengeluarkan rekomendasi yang terbilang membingungkan untuk lima klub ISL. (CNN Indonesia/Astari Kusumawardhani)
Jakarta, CNN Indonesia -- Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi menyebutkan bahwa lebih sulit melakukan kontrol terhadap klub ketika kompetisi sudah berjalan. Namun, BOPI justru memberi lampu hijau untuk lima klub Liga Super Indonesia disertai dengan catatan.

Mitra Kukar, Persela Lamongan, Pelita Bandung Raya, Gresik United, dan Perseru Serui, akhirnya mendapatkan lampu hijau untuk ikut berpartisipasi di Liga Super Indonesia (ISL).

"Kami akan pantau mereka hingga putaran pertama berakhir. Di sana kami akan kembali melakukan verifikasi terhadap mereka," ucap Kepala Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI), Noor Aman.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jika mereka gagal memenuhi syarat-syarat dan terbukti melakukan pelanggaran, maka mereka tidak boleh ikut putaran kedua," sambungnya.

Bahkan menurut Ketua Tim Verifikasi ISL 2015, Imam Suroso, andai satu klub saja melakukan pelanggaran, maka liga terancam diberhentikan.

Jika memang pada akhirnya lima klub tersebut berhasil memenuhi semua kewajibannya sebagai sebuah klub hingga putaran pertama berakhir, maka tidak akan ada masalah yang timbul.

Yang jadi masalah adalah jika ada satu klub yang gagal memenuhi kewajibannya sebagaimana dipersyaratkan oleh BOPI pada pertengahan musim nanti, maka keberlangsungan ISL akan jadi pertanyaan.

Andai benar apa yang dikatakan oleh Imam, tentu rasanya semakin aneh jika 'hanya' karena kesalahan satu klub, keseluruhan ISL terhenti. Terlebih, pada awalnya, BOPI ikut mengamini keikutsertaan klub itu lewat rekomendasi yang dikeluarkan saat ini.

"Ini memang bentuk kompromi namun saya pastikan tahun depan tidak ada lagi," ucap Imam beralasan mengenai keluarnya rekomendasi untuk lima klub ini.

Jika ternyata keseluruhan liga tidak terhenti namun hanya klub yang bersalah yang tak boleh berpartisipasi, hal itupun tetap menimbulkan kerumitan dalam kelanjutan kompetisi.

Pasalnya, dengan digugurkannya klub di tengah kompetisi, akan mengganggu jadwal yang telah disusun dan juga proses promosi dan degradasi yang mungkin terkait dengan salah satu klub tersebut. PT. Liga sebagai pelaksana kompetisi pun harus memutar otak untuk menemukan solusi atas hal itu nantinya.

Sebelumnya, Menpora pernah menegaskan bahwa sebaiknya keputusan tegas dilaksanakan di awal musim dibandingkan harus melakukan kontrol di tengah musim.

"Siapa yang bisa menjamin mereka tidak berhenti di tengah kompetisi?" tanya Imam sehari sebelumnya. (ptr/ptr)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER