Dan Tan, Warga Singapura Pengatur Skor di Seluruh Dunia

Vetriciawizach | CNN Indonesia
Rabu, 08 Apr 2015 11:10 WIB
Kasus-kasus pengaturan skor di seluruh dunia, dari kompetisi pemain muda hingga laga Liga Champions, terjadi dengan otak kejahatan berasal dari benua Asia.
Ilustrasi - Selain pemain, wasit juga sering kali dijadikan sasaran untuk disuap oleh seorang pengatur skor. (Getty Images/David Cannon)
Jakarta, CNN Indonesia -- Sebuah laporan yang dikeluarkan Europol pada Februari 2013 sempat mengejutkan publik sepak bola. Total 680 pertandingan yang terselenggara sejak 2008 hingga 2011, termasuk di antaranya laga kualifikasi Piala Dunia dan juga laga Liga Champions, dicurigai terkait aksi pengaturan skor.

Menurut sang penyelidik, yang berada di jantung berbagai aksi ini adalah kelompok yang dipimpin Dan Tan, seorang pengatur skor asal Singapura.

Sebagaimana diberitakan New York Times, di Italia Dan Tan bekerja sama dengan rekan-rekannya di negara Balkan yang juga memiliki koneksi dengan organisasi kejahatan Italia. Aksi kedua kelompok tersebut sukses membuat 20 klub sepak bola profesional Italia diselidiki karena pengaturan skor.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bahkan, menurut seorang penyelidik untuk pemerintah Italia, Dan Tan dilabeli sebagai "Buruan nomor satu di Italia."

Penyelidik Eropa juga menyatakan bahwa sindikasi Dan Tan berada di balik pengaturan skor pertandingan di Amerika. Pada 2010, mereka berhasil membuat mayoritas pemain tim nasional El Salvador untuk mengalah dalam laga melawan Amerika Serikat. Akibatnya, para pemain tersebut pun dihukum larangan bertanding seumur hidup.

Dan Tan sendiri belajar cara untuk mengatur skor di Singapura bersama dengan pengatur skor terkenal lainnya, Wilson Raj Perumal. Di awal 1990-an, keduanya akan berkumpul di stadion tempat para bandar judi ilegal akan membuka taruhan untuk laga di liga Malaysia-Singapura.

Dan Tan juga belajar dari seorang legenda sindikasi pengaturan skor yang dikenal dengan nama Paman Frankie. Pengusaha keturunan Indonesia-Tiongkok yang juga akrab dikenal dengan nama Frankie Chung tersebut akan pergi ke turnamen-turnamen besar seperti Piala Dunia untuk menyuap pemain dan wasit.

Paman Frankie memberitahu rahasia di balik kesuksesan aksi pengaturan skor: kebanyakan tim dan pemain adalah miskin, sehingga banyak sekali pemain, pelatih, dan wasit yang mau disuap.

Saking suksesnya aksi Dan Tan dan Perumal di awal 1990-an, seorang menteri Malaysia pernah memperkirakan bahwa mereka sukses mengatur lebih dari 70 persen laga di Liga gabungan Malaysia-Singapura yang kemudian mengakibatkan kompetisi hancur berantakan.

Pasar Taruhan Asia yang Ilegal

Menurut Declan Hill, seorang penyidik yang mengkhususkan dirinya menyelidiki masalah pengaturan skor olahraga dan juga pengarang buku The Fix: Soccer and Organized Crime, kasus-kasus pengaturan skor sangat terkait dengan pasar taruhan ilegal, terutama di Asia, sebagai pusat judi ilegal di dunia.

Sebagaimana dikutip dari situs declanhill.com, pasar taruhan resmi di Las Vegas, Amerika Serikat, Amerika Utara (yang terletak di Kosta Rika, dan Karibia), serta pasar judi resmi Inggris dan Australia, hanya membentuk sebagian dari total perputaran uang judi olahraga di dunia, yaitu tiga puluh persen.

Sisa perputaran uang judi terletak di Asia dan kebanyakan pasar taruhan tidak memiliki izin. Pasar-pasar taruhan tersebut dikelola oleh sindikasi judi dari Tiongkok. Karena bentuknya yang ilegal, sulit untuk memperkirakan jumlah yang akurat dari total pasar taruhan.

Seorang pejabat senior di Asosasi Lotere Dunia, sebuah organisasi yang menaungi perusahaan judi legal, mengklaim bahwa jumlah putaran uang judi ilegal mencapai hingga US$ 90 miliar, dengan kebanyakan pasar judi beredar di Asia.

Perputaran uang yang sangat besar ini membuat bandar judi berusaha untuk mengatur hasil pertandingan, bukan hanya saja yang terletak di Asia namun juga di seluruh dunia. Para pengatur skor lalu menyebar ke Eropa, Amerika Latin, Afrika, Amerika Utara, dan Australia, dan membentuk sindikasi dengan jaringan penjahat di negara masing-masing.

Kombinasi ini menjadi perpaduan yang sempurna. Para pengatur skor dari Asia mendapatkan akses kepada pemain dan tim di seluruh dunia, sementara para penjahat lokal memiliki akses ke pasar taruhan Asia yang memiliki putaran uang yang luar biasa.

Dengan cara inilah mereka bisa mengatur skor pertandingan di setidaknya 60 negara di dunia, mulai dari pertandingan di kompetisi untuk pemain muda hingga ke tingkat Liga Champions.

Bagi dunia sepak bola, tertangkapnya Dan Tan pada Oktober 2013 di Singapura seolah menjadi kabar baik. Namun, hingga saat ini, belum ada tuntutan hukum apapun bagi Dan Tan karena pemerintah Singapura kesulitan mendapatkan bukti-bukti. Pada September 2014, Dan Tan pun telah menuntut untuk dibebaskan dari penjara.

Hingga saat ini pun belum ada kejelasan tentang tuntutan hukum pada otak di balik sindikasi judi terhebat di dunia tersebut.  

(vws)
TOPIK TERKAIT
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER