Antara Kursi Presiden AFC Terpilih dan Pilpres FIFA

Dika Dania Kardi | CNN Indonesia
Kamis, 30 Apr 2015 19:45 WIB
Keterpilihan kembali Shaikh Salman bin Ebrahim Al Khalifa sebagai Presiden AFC membuka jalan Sheikh Ahmad dari Kuwait mengincar kursi Presiden FIFA pada 2019.
Presiden AFC Shaikh Salman bin Ebrahim Al Khalifa (kiri) dan Presiden FIFA Joseph S. Blatter beberapa waktu lalu. Salman terpilih kembali menjadi Presiden AFC secara aklamasi dalam kongres konfederasi sepak bola Asia di Bahrain, Kamis (30/4).(Getty Images/Stanley Chou)
Manama, CNN Indonesia -- Setelah melalui kongres di Manama, Bahrain, Shaikh Salman bin Ebrahim Al Khalifa terpilih kembali secara aklamasi untuk menjadi Presiden Konfederasi Sepak Bola Asia (AFC) empat tahun ke depan.

Ketika Salman naik menjadi Presiden AFC, ada ruang kosong di tiga kursi komite eksekutif FIFA bagi Asia. Selain Salman, kongres itu pun memilih Sheikh Ahmad Al-Fahad Al-Sabah dari Kuwait sebagai satu di antara tiga komite eksekutif FIFA.

Bersama Ahmad dua orang lagi adalah Pangeran Abdullah SUltan Ahmad Shah dari Malaysia dan Kozo Tashima dari Jepang.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Adapun salah satu kandidat presiden FIFA yang saat ini merupakan anggota Komite Eksekutif, Pangeran Yordania, Ali bin Al Hussein tak terpilih dalam kongres tersebut.

Keterpilihan Ahmad itu akan menjadi langkah signifikan bagi pria tersebut untuk menjajaki kursi Presdien FIFA pada 2019 nanti. Mantan tentara di Angkatan Darat Kuwait itu adalah orang besar dalam dunia olahraga di Asia.

Ia saat ini merupakan ketua Komite Asosiasi Nasional (ANOC), di Dewan Olimpiade Asia (OCA), dan juga Komisi Solidaritas untuk Komite Olimpiade Internasional.

Di timur tengah, Ahmad merupakan salah satu pendiri dan juga presdien dari Federasi Dayung Pan-Arab. Dia juga adalah presiden kehormatan dari asosiasi sepak bola Kuwait.

"Sheikh Ahmad sudah menjadi salah satu orang paling penting dalam dunia olahraga, dan dengan fokus sekarang ke Asia dengan Piala Dunia Qatar, Asia sedang bergerak," kata pengamat politik dalam dunia olahraga Asia seperti dikutip Reuters. (kid/kid)
LAINNYA DI DETIKNETWORK
LIVE REPORT
TERPOPULER